Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak pemerintah Provinsi Jambi  membuat program pemberdayaan masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.

"Penyebab kebakaran hutan dan lahan 99 persen adalah perbuatan manusia. Pendekatan terhadap warga pembakar perlu menjadi perhatian semua pihak," katanya dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Provinsi Jambi sebagaimana siaran pers diterima di Jakarta, Sabtu.

Doni meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah se-Provinsi Jambi untuk memberdayakan masyarakat menanam tanaman bernilai ekonomi untuk melestarikan hutan, seperti kopi dan pinang.

Menurut Doni, perdagangan dunia ratusan tahun yang lalu salah satunya dikuasai Perusahaan Dagang Hindia Timur (VOC) yang memperdagangkan tanaman yang dihasilkan di Nusantara.

"India saat ini mengambil Pinang dari Aceh. Berapa banyak pohon pinang di Jambi?" ujarnya.

Indonesia juga dikenal sebagai negara pengekspor kopi kelima di dunia. Namun, masih mengimpor kopi 300 ton hingga 600 ton setiap tahun.

Doni mengatakan program-program pemberdayan masyarakat merupakan upaya humanis untuk meningkatkan martabat masyarakat sehingga tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.

Pada 2018, luas hutan dan lahan terbakar mencapai 970,16 hektare, dengan rincian gambut 272,06 hektare dan lahan mineral 698,1 hektare. Sementara itu, luas lahan gambut di Jambi mencapai 617.562 hektare.  


Baca juga: Warsi dorong pemerintah finalkan peta tanah gambut
Baca juga: Masyarakat tunggu SK hak kelola hutan gambut

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019