Gebyar Dikbud ini sebagai bentuk pertanggung jawaban Kemendikbudpada publik terkait apa saja yang telah dicapai selama empat tahun terakhir. Sekaligus menyosialisasikan berbagai program unggulan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyosialisasikan program pendidikan 2019 melalui "Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud)" di Gedung Olahraga (GOR) Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat, (22/3).

"Gebyar Dikbud ini sebagai bentuk pertanggung jawaban Kemendikbud pada publik terkait apa saja yang telah dicapai selama empat tahun terakhir. Sekaligus menyosialisasikan berbagai program unggulan untuk meningkatkan kualitas pendidikan," kata Mendikbud, Muhadjir Effendy di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, sosialisasi program ini perlu dilakukan agar seluruh elemen pendidikan mulai dari guru, dinas terkait, pemerintah daerah hingga pelajar mengetahuinya sehingga program tersebut bisa terserap, khususnya di daerah.

Banyak program yang diluncurkan pihaknya seperti pengentasan anak putus sekolah, bantuan opeasional sekolah, pengangkatan guru honorer hingga penyediaan sumber daya manusia (SDM) lulusan SMK yang siap kerja.

Dipilihnya Sukabumi mejadi lokasi "Gebyar Dikbud", kata dia, karena di daerah ini mempunyai banyak sekolah yang bisa mencetak SDM andal, baik yang siap kerja dan bersaing dengan negara lain.

"Pemerintah sangat memerhatikan terhadap dunia pendidikan di Indonesia sehingga, kami banyak memiliki program yang tentunya langsung ke sasaran. Ini dilakukan agar kualitas pendidikan terus meningkat," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan dengan dibangunnya berbagai insfrastruktur oleh pemerintah pusat, salah satunya tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) bisa mempercepat pertumbuhan kualitas pendidikan di daerah yang dipimpinnya.

Apalagi dengan adanya jalan bebas hambatan itu Kabupaten Sukabumi yang diapit dua Ibu Kota, yakni DKI Jakarta dan Ibu Kota Jabar, Bandung dengan akses ini masyarakat yang ingin mendapatkan dan melanjutkan pendidikan akan mudah terjangkau.

Ia juga memaparakn mengenai angka partisipasi kasar (APK) pendidikan anak usia dini (PAUD) mencapai 57,7 persen, kemudian APK SD 113,28 persen sementara angka partisipasi murni (APM) SD 99,5 persen, selanjutnya APK SMP 103,6 persen dan APM 79,73 persen.

Dukungan untuk bidang pendidikan di Kabupaten Sukabumi dari APBD, katanya, mencapai Rp79 miliar. anggaran tersebut dibagi untuk empat persoalan yakni wajib belajar pendidikan dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun yang di dalamnya insentif guru honor SD dan SMP. Beasiswa untuk anak rawan DO, program PAUD, insentif untuk guru honor PAUD.

"Kemudian dalam meningkatkan kualitas tersebut anggaran yang disediakan dari APBD juga digunakan untuk peningkatan mutu pendidik dan tenaga pendidikan serta program pelayanan pendidikan," katanya.

Baca juga: Mendikbud lepas jalan santai Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan

Baca juga: Mendikbud : SMK harus berbasis wirausaha

Baca juga: Mendikbud minta sekolah tingkatkan pelajaran tentang lingkungan

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019