Perbedaan merupakan suatu keniscayaan yang merupakan takdir sang pencipta. Kita jaga dan pelihara perbedaan itu untuk kita bersatu dan bergandeng tangan membangun bangsa Indonesia yang indah dan besar ini
Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di NTB untuk memelihara keragaman dengan memaknai perbedaan sebagai sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia yang indah dan besar ini.

"Betapa indahnya Indonesia ini, dengan keragaman suku, ras, agama dan adat-istiadat, namun hidup harmoni berdampingan," katanya pada pelantikan dan pengukuhan Pengurus Daerah Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi NTB masa bhakti 2019-2023 di Mataram, Selasa.

Untuk itu ia mengajak masyarakat NTB untuk senantiasa menjaga, merawat dan memelihara perbedaan yang ada di provinsi tersebut.

Karenanya, Wagub berharap perbedaan-perbedaan yang ada tidak boleh membuat masyarakat terpecah-belah.

"Perbedaan merupakan suatu keniscayaan yang merupakan takdir sang pencipta. Kita jaga dan pelihara perbedaan itu, jadikan perbedaan agama, suku, bangsa dan ras itu, untuk kita bersatu dan bergandeng tangan membangun bangsa Indonesia yang indah dan besar ini," ucapnya.

"Mari kita sama-sama memajukan daerah dan Indonesia. Inilah Indonesia yang kaya dengan keragaman, kekayaan ini harus kita jaga dan ini merupakan tanggung jawab kita semua," tambahnya.

Wagub menyadari bahwa segala iktiar yang dilakukan di NTB ini, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua oranga saja. Ia mengajak semua elemen untuk bersatu, saling menguatkan dan saling mengisi satu sama lainnya.

"Semoga dengan keberadaan Permabudhi NTB akan memperkuat ikhtiar mewujudkan NTB kuat dan tangguh, membawa dampak positif dalam membangun toleransi, menyatukan gerak langkah bersama, mewujudkan NTB Gemilang di masa yang akan datang," demikian Sitti Rohmi Djalilah.


Baca juga: Wagub NTB: radikalisme bukan produk ajaran agama

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019