Jakarta (ANTARA) - Banyak yang beranggapan menjadi donor darah saat sedang berpuasa akan berefek buruk bagi kesehatan, namun menurut Palang Merah Indonesia (PMI) itu hanya mitos.

"Dari begitu banyak relawan, belum ada keluhan atau laporan kesehatan mereka memburuk, pingsan atau kejadian buruk lainnya karena donor ketika puasa," kata Kepala Bidang Rekrutmen dan Pembinaan Donor UTD Pusat PMI, dr Putri Sri Hartaty di Jakarta, Kamis.

Menyumbangkan darah justru baik bagi kesehatan, karena zat besi dalam darah dan hormon akan terkendali. Sel-sel darah yang telah mati pun akan digantikan yang baru.

Kalau dijadikan rutinitas, donor darah bisa membuat tubuh lebih segar dan kekentalan darah pun terjaga sehingga menurunkan risiko sakit jantung.

PMI memiliki sejumlah tips agar tubuh tetap bugar meski donor darah selama berpuasa.

"Sebenarnya takut pingsan atau sakit akibat donor saat berpuasa itu hanya kekhawatiran psikis kita saja. Nah untuk mengantisipasi itu ada tipsnya," kata dia.

Sebelum memberikan darah, donor harus memastikan kecukupan waktu istirahat, tidak sedang sakit dan memenuhi standar kesehatan.

Saat makan sahur, calon donor wajib mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi serta mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum air putih.

Untuk waktu pengambilan darah, pilih pagi hari ketika tubuh masih bugar atau saat sore menjelang berbuka puasa.

"Jangan cemas saat donor dan memikirkan hal-hal aneh, biasanya ini yang menyebabkan kondisi menjadi tidak stabil," ujarnya.

Baca juga: Mitos seputar donor darah, termasuk larangan bagi orang bertato
Baca juga: Selain keluarga, orang lain pun bisa jadi donor pasien kanker darah


(Penulis: peserta Susdape XIX/Boyke Ledy Watra)

Pewarta: Peserta Susdape XIX: Boyke Ledy Watra
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019