Ya proses ini harus sampai tuntas
Kediri (ANTARA) - Keluarga almarhum Budi Hartanto (28), warga Kota Kediri, Jawa Timur, memakamkan bagian tubuh yang dimutilasi para pelaku pembunuhan guru honorer di SD Banjarmlati II Kediri tersebut, setelah berhasil ditemukan terkubur di Kabupaten Kediri.

Paman almarhum, Nasukha mengaku keluarga hingga saat ini masih terpukul. Ia senang bagian tubuh (kepala) kemenakannya sudah ditemukan, namun tetap berharap proses hukum yang tegas kepada para pelaku.

"Ya proses ini harus sampai tuntas," kata Nasukha setelah pemakaman di TPU Tamanan, Kota Kediri , Jumat.

Proses pemakaman itu berlangsung dengan cepat. Sebelumnya, keluarga menunggu hasil autopsi oleh tim dokter di RS Bhayangkara, Kota Kediri dan setelah mengurus proses administrasi langsung dibawa keluarga ke TPU Tamanan, Kota Kediri.

Bagian kepala itu berhasil ditemukan setelah sebelumnya terkubur di daerah Kabupaten Kediri. Saat ditemukan, kondisi bagian kepala sudah membusuk.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya mengungkapkan polisi telah menangkap dua orang yang diduga terlibat yang berinisial AJ dan AP. Satu pelaku ditangkap di Jakarta, sedangkan pelaku lainnya ditangkap di Kediri.

Ia juga mengatakan, korban dieksekusi di sebuah warung kopi yang berada di Jalan Surya, Kabupaten Kediri itu. Lokasi itu sengaja disewa oleh pelaku berinisial AP.

Barung menambahkan, AP saat ini menuju ke Kediri dari Jakarta untuk merekonstruksi bersama AJ semua perjalanan "locus-locus" dan perjalanan dari tempat ke tempat.

Sebelumnya, penemuan mayat dalam koper, Rabu (3/4) pukul 07.00 WIB membuat geger warga Kabupaten Blitar. Koper berwarna hitam itu ditemukan pencari rumput di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu.

Saat ditemukan, di dalam koper itu terdapat sesosok mayat tanpa bagian kepala. Polisi berupaya terus mengusut kasus tersebut. Hingga kini sudah memeriksa 18 saksi dan olah TKP ulang. Korban merupakan Budi Hartanto (28), warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Selain honorer daerah, ia juga guru tari serta mempunyai sekolah tari.

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019