Kupang (ANTARA) - Sebanyak 18 pesepak bola usia-17 dari akademi Bintang Timur Atambua (Atambua) perbatasan Indonesia-Timor Leste tak pernah menyangka akhirnya mereka bisa mempunyai kesempatan untuk bertanding di tingkat internasional dalam turnamen Arafura Games 2019.

“Kami tak menyangka dengan sepak bola akhirnya hari ini kami bisa berangkat ke Australia untuk bertanding di sana,” kata pemain belakang BTA Alberto do Rosario (16) kepada Antara di Kupang, Rabu.

Hal ini disampaikannya ketika tim BTA hendak melakukan perjalanan menuju Bali dan melanjutkan penerbangan menuju ke Darwin, Australia.

Alberto mengaku sejak kecil dirinya sering main sepak bola, namun dirinya tak menyangka bahwa setelah lolos dan bergabung dengan BTA dia dan teman-temannya berlatih keras agar bisa menjadi pesepak bola yang bisa membawa nama NTT.

Hal itu terwujud, tidak hanya membawa nama NTT, tetapi membawa nama Indonesia dalam turnamen di negeri Kangguru tersebut.

“Rasanya sudah ingin cepat-cepat bertanding. Kalau gugup pasti ada, tapi tidak terlalu, karena kami juga sudah sering bertanding di tingkat nasional, dan beberapa ditingkat internasional,” ujar dia.

Alberto sendiri sempat mengikuti turnameen International Challenge Cup 2018 di Malaysia. Oleh karena itu menurutnya tak menjadi kendala bagi dia dan teman-temannya.

Sementara itu gelandang BTA Daffa Ayatulah Imani (16) juga mengaku bahwa kesempatan bermain bersama BTA di luar negeri adalah hal yang tak pernah dibayangkan oleh dirinya sebelumnya.

“Bersyukur waktu itu lolos seleksi yang dilakukan oleh coach Indra Sjafri di Larantuka untuk masuk BTA. Dan kali ini masuk dalam tim menuju ke Australia,” ujarnya.

Ia sendiri punya mimpi kelak bisa bermain untuk Timnas Indonesia dan direkrut untuk bermain di salah satu klub nasional di Indonesia.

Baca juga: Bintang Timur Atambua wakili Indonesia di Arafura Games

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019