Di Wika sudah dibuat, di Jawa Timur, pabrik mininya mau dikembangkan.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia akan mulai menggunakan aspal yang dihasilkan di Buton, Sulawesi Tenggara, sebagai salah satu upaya menghemat impor.

Luhut Panjaitan ketika ditemui di Jakarta, Kamis, mengatakan saat ini PT Wijaya Karya (Wika) telah mengembangkan aspal asal Buton melalui pabrik mini di Jawa Timur. Ia berharap langkah tersebut akan mendorong penggunaan aspal asal Buton untuk bisa lebih banyak digunakan di Indonesia.

"Di Wika sudah dibuat, di Jawa Timur, pabrik mininya mau dikembangkan. Saya pikir, kenapa tidak? Sekarang kita mau buat sehingga secara bertahap impor aspal kita kurangi," katanya.

Menurut Luhut, Indonesia saat ini masih mengimpor sekitar 75 persen aspal. Padahal, cadangan aspal yang terdapat di Buton bisa mencapai 667-670 juta ton yang setara dengan penggunaan selama 100 tahun.

"Nilai impornya hampir 700 juta dolar AS. Ini kan banyak. Kalau dikumpul-kumpul yang tidak perlu diimpor, dan bisa diproduksi di dalam negeri, kenapa tidak kita dorong ini (penggunaan aspal Buton)," ujarnya.

Mantan Menko Polhukam itu berharap dengan pengembangan yang akan dilakukan, impor aspal akan dapat dikurangi secara bertahap.

Menurut dia, hal itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan akibat inpor berlebihan.

"Tentu bertahap, mungkin akan sampai 500 juta dolar AS, kan lumayan. Sekarang kita sedang sisir mana-mana yang impor yang bisa dibuat di dalam negeri," pungkas Luhut.

Baca juga: Proyek jalan nasional wajib gunakan aspal buton
Baca juga: Pemerintah kaji konversi aspal Buton menjadi BBM

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019