Jakarta (ANTARA) - PT ABM Investama Tbk (IDX: ABMM), perusahaan energi batu bara terintegrasi nasional, mengumumkan catatan capaian peraihan laba tertinggi dalam sejarah perusahaan tersebut.

"Pembagian dividen ini menjadi salah satu komitmen kami terhadap para pemegang saham yang terus mendukung strategi yang dilakukan perusahaan. Kami juga bersyukur bahwa tahun 2018 ABM berhasil meraih laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan," kata Direktur Utama ABM Andi Djajanegara di Jakarta, Kamis.

ABM investama membagikan dividen sebesar Rp100 miliar atau setara dengan Rp36,32 per lembar saham kepada para pemegang saham. Keputusan ini diambil pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ABM yang dilakukan di Hotel Veranda, Jakarta.

Direktur Utama ABM Andi Djajanegara mengatakan, pembagian dividen ini merupakan yang ketiga kali dilakukan perusahaan sejak ABM resmi menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2011. Terakhir kali ABM memberikan dividen di tahun 2014 untuk tahun buku 2013.

Andi menjelaskan, keputusan manajemen untuk menjalankan strategi memperkuat bisnis inti melalui Mining Value Chain serta meningkatkan sinergi di antara seluruh entitas Grup ABM menjadi kunci dalam penguatan bisnis perusahaan.

Pada 2018, pendapatan bersih ABM mencapai 773,07 juta dolar AS, tumbuh 11,92 persen dari 2017 sebesar 690,73 juta dolar AS. Sementara laba bersih perusahaan mencapai 65,49 juta dolar AS.

"Dengan strategi yang tepat dan operasional yang excellence di seluruh lini bisnis, ABM berhasil meningkatkan produksi batubara sekaligus meningkatkan efisiensi. Ke depan, penguatan bisnis ini akan terus dilakukan dengan mengoptimalkan peluang yang masih terbuka di industri batubara nasional," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan ABM Adrian Erlangga menjelaskan, pada 2018 harga rata-rata batu bara mengalami volatilitas dan cenderung menurun pada kuartal IV tahun lalu. Namun, penguatan sinergi, terutama optimalisasi operasional di antara seluruh entitas bisnis Grup ABM membuat kinerja perusahaan tetap terjaga secara positif.

Menurut Adrian, sebagai perusahaan tambang batu bara terintegrasi, ABM memiliki layanan dari hulu sampai hilir yang semakin efisien. Ini adalah modal bagi ABM untuk terus memperkuat bisnisnya, baik melalui peningkatan produksi di tambang sendiri maupun melakukan aliansi strategis dengan pemilik tambang lain dengan ABM sebagai pengelola tambang batubara.

"Kami akan menawarkan jasa pengelolaan tambang melalui kerja sama strategis dengan pemilik tambang. Proses awal produksi hingga pemasaran batubara akan dilakukan oleh Grup ABM,” jelas Adrian.

Baca juga: ABM investama targetkan produksi batu bara 12 juta ton
Baca juga: PT ABM catatkan laba bersih 65,49 juta dolar AS

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019