Mataram (ANTARA) - Calon patahana anggota legislatif untuk DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat dari daerah pemilihan (Dapil) V Kabupaten Sumbawa Barat dan Sumbawa diprediksi dari delapan orang hanya menyisakan dua orang, selebih adalah wajah-wajah baru pada Pemilu 2019.

"Dari data sementara, rata-rata petahana DPRD NTB kalah semua. Dari delapan, hanya dua orang yang tersisa, lainnya baru semua," kata Wakil Ketua Bidang Pemenangan DPD Partai Golkar NTB H Busrah Hasan saat ditemui pada rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 tingkat Provinsi NTB di Mataram, Selasa.

Ia menyebutkan, para calon legislatif (Caleg) baru yang diprediksi lolos ke Jalan Udayana tersebut, antara lain Muhammad Natsir dari PAN menggantikan Burhanuddin Jafar Salam. Lalu Budi dari PDI Perjuangan menggantikan Firman, Sa'ad Abdullah dari Partai Nasdem, Sembirang Ahmadi dari PKS, Ismail Karyadi dari Partai Demokrat, Rusli Manawari dari PPP. Sedangkan, dua lainnya merupakan Caleg patahana H Thalib dari Partai Gerindra dan H Busrah Hasan dari Partai Golkar.

"Memang dari beberapa Caleg dapil Sumbawa dan Sumbawa Barat ini ada yang pindah nyalon dari DPRD NTB ke DPR RI, seperti H Johan Rosihan dari PKS, diprediksi melaju ke DPR RI dan Nurdin Ranggabarani dari PPP, namun kemungkinan kalah dan Hj Rahma Djamaludin Malik dari Hanura tapi tidak calonkan lagi jadi Caleg," jelasnya.

Menurut Busrah Hasan yang juga merupakan Caleg Petahana itu, tumbangnya para Caleg Petahana dengan wajah-wajah baru tersebut karena ketatnya persaingan antara para Caleg itu sendiri.

"Saya saja awalnya diprediksi gak lolos. Tapi Alhamdulillah saya akan. Jadi yang tinggal itu saya dan Pak Tahun," ucapnya.

Sementara itu, Caleg patahana dari Partai Gerindra H Thalib mengakui persaingan antar Caleg sangat ketat pada Pemilu 2019. Sehingga, kekuatan antara Caleg petahana dan baru hampir merata.

"Alhamdulillah, saya kali lagi terpilih. Meski susah payah karena Caleg yang baru-baru juga hebat-hebat," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra NTB itu.

Diketahui, KPUD NTB mulai Selasa (7/5) menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 tingkat Provinsi NTB yang akan berlangsung dari 7-9 Mei 2019.

Ketua KPU NTB Suhardi Soud menjelaskan, pelaksanaan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019, merupakan tahapan akhir dari seluruh proses pemilu di NTB.

"Rapat pleno terbuka ini dilakukan setelah setengah dari KPU kabupaten/kota menyelesaikan tahapannya. Karena dari jadwal KPU 25 April sampai 12 Mei," ujarnya.

Ia menjelaskan, rekapitulasi suara untuk tingkat provinsi ini melibatkan seluruh KPU kabupaten/kota di NTB, saksi calon presiden wakil presiden, saksi partai politik, saksi calon DPD dan saksi dari calon legislatif. Namun, lanjut Suhardi Soud dari 10 KPU kabupaten/kota, terdapat empat yang belum tuntas melaksanakan rekapitulasi suaranya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019