Para pengguna jasa bus air ini biasanya orang yang tidak tahan melalui angkutan darat karena mabuk darat sehingga sarana ini masih bisa bertahan meski jumlahnya tinggal sedikit.
Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menyiapkan armada berupa puluhan unit angkutan sungai yang melintasi Sungai Barito sebagai antisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik Lebaran 2019.

"Armada moda angkutan sungai tersebut adalah kapal cepat (speed boat) 57 unit, 34 motor getek, dan satu unit bus air," kata Kepala UPTD Dermaga Muara Teweh Muhammad Nurdin, Kamis.

Menurut Muhammad Nurdin, sarana transportasi sungai ini khusus melayani warga di pedalaman yang tidak bisa dilalui moda angkutan darat.

Angkutan sungai yang pelabuhannya berada di kawasan Jalan Panglima Batur Muara Teweh itu melayani beberapa desa di pedalaman Sungai Barito dan kabupaten terdekat.

Kapal cepat melayani masyarakat dari Muara Teweh-Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, dengan tarif sebesar Rp175.000 per orang.

Kemudian, Muara Teweh-Buntok Kabupaten Barito Selatan dengan biaya Rp190 ribu/orang serta Muara Teweh-Tumpung Laung Kecamatan Montallat dengan tiket Rp150 ribu/penumpang.

Selain itu, disiapkan motor getek jurusan Muara Teweh-Puruk Cahu dengan biaya Rp120.000/orang dan Muara Teweh-Tumpung Laung dengan tiket Rp70 ribu/orang. Sedangkan bus air untuk jurusan Muara Teweh-Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan tarif Rp110 ribu/orang.

Khusus bus air hanya tinggal satu yang masih bertahan dan hanya sekali mengangkut dalam sepekan, setelah angkutan darat dari Muara Teweh untuk keluar daerah sudah lancar.

"Para pengguna jasa bus air ini biasanya orang yang tidak tahan melalui angkutan darat karena mabuk darat sehingga sarana ini masih bisa bertahan meski jumlahnya tinggal sedikit," kata Nurdin.

Saat ini, meski Sungai Barito dalam hari hari terakhir surut dan angkutan kapal tonase besar seperti kapal tunda (tugboat) dan tongkang batu bara terganggu atau tidak bisa berlayar, Selain itu angkutan sungai seperti bus air pada Rabu (8/5) juga tidak bisa melanjutkan perjalanan dari Banjarmasin ke Muara Teweh karena surut.

"Semestinya bis air berangkat dari Muara Teweh ke Banjarmasin pada hari ini Kamis, namun mereka (kapal) terpaksa bersandar di Kelurahan Tumpung Laung Kecamatan Montallat, karena sungai surut kapal tidak bisa berlayar sampai ke Muara Teweh," kata Hermanto seorang petugas loket Dermaga Muara Teweh.

Pewarta: Kasriadi
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019