tiga faktor yang dapat menentukan arah pergerakan suku bunga acuan bank sentral hingga akhir tahun yaitu tingkat inflasi, pergerakan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) dan posisi neraca pembayaran.
Jakarta (ANTARA) - Tim Ekonomi Bank Mandiri menyatakan adanya potensi ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Day Repo Rate, yang saat ini masih dipertahankan pada 6,0 persen, menjadi 5,75 persen, pada 2019.

"Kami melihat terdapat ruang bagi BI untuk memangkas BI-7DRRR pada akhir tahun ini sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam pemaparan di Jakarta, Rabu.

Andry menjelaskan terdapat tiga faktor yang dapat menentukan arah pergerakan suku bunga acuan bank sentral hingga akhir tahun yaitu tingkat inflasi, pergerakan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) dan posisi neraca pembayaran.

Ia mengatakan saat ini laju inflasi nasional masih stabil dan terjaga pada kisaran 2,83 persen tahun ke tahun (yoy) hingga April 2019.

Sedangkan, hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Maret 2019 juga mengindikasikan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini.

Kebijakan Bank Sentral AS yang lebih dovish tersebut memberikan dampak positif kepada pasar keuangan global dan mendorong masuknya arus modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia.

Kemudian, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) yang menyusut pada triwulan I-2019, atau kisaran 2,6 persen terhadap PDB, bisa memberikan dukungan kepada ruang pemotongan suku bunga acuan BI.

"Seiring dengan terus membaiknya neraca perdagangan barang, kami memperkirakan CAD akan berkurang menjadi pada kisaran 2,6 persen terhadap PDB pada keseluruhan 2019," kata Andry.

Baca juga: BI nilai inflasi April 2019 karena faktor musiman

Baca juga: Ekonom: suku bunga KPR berpotensi naik 2019

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019