Harapannya agar anak-anak dari daerah tertinggal lebih banyak lagi yang bisa masuk STAN
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Keluarga Alumni Nasional (Ikanas) Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) membangun setidaknya 100 hunian sementara bagi korban gempa bumi di Lombok.

"Tahun ini kami membangun sebanyak 100 hunian sementara yang terbagi dua gelombang . Gelombang pertama sebanyak 60 rumah dan kedua sebanyak 40 rumah," ujar Ketua Ikanas STAN, Chris Kuntadi, dalam acara buka bersama di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan hunian sementara yang dibangun alumnus STAN berbeda dengan bantuan dari pihak lain, yang hunian itu dibangun di tanah penerima bantuan.

"Biasanya kan di lapangan, tapi kami tidak. Kami bangun di tanahnya masing-masing dan bisa jadi milik penerima bantuan itu," kata dia.

Ke depan, pihaknya berencana membuat hunian sementara di sejumlah daerah bencana.

Selain hunian sementara, pihaknya juga membangun rumah baca di daerah bencana dan menyediakan buku-bukunya.

Untuk siswa SMA di daerah bencana itu, pihaknya mengadakan bimbingan belajar untuk masuk STAN. Bimbingan itu juga diselenggarakan di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar.

"Harapannya agar anak-anak dari daerah tertinggal lebih banyak lagi yang bisa masuk STAN," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga menambahkan agar bisa lolos seleksi STAN yang perlu dilakukan adalah mempelajari soal-soal tahun sebelumnya.

Oleh karenanya, pihaknya membuat bimbingan belajar masuk STAN di daerah bencana dan juga bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
 

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019