Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN melalui Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra menilai bahwa kegiatan mudik bareng merupakan salah satu tujuan dari pendirian BUMN.

"Kegiatan mudik bareng dan rangkaian kegiatan sosial lainnya yang kita lakukan, itu tidak lain dan tidak bukan memang merupakan salah satu tujuan dari kita mendirikan BUMN," ujar Hambra di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa dari lima tujuan sebagaimana yang tercantum dalam pasal 2 Undang-Undang BUMN, itu satu saja yang bersentuhan langsung dengan penciptaan nilai yakni mencari untung. Empat di antaranya sebagai agen pembangunan yakni membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional, kemudian penyediaan barang dan jasa kepentingan umum yang bermutu tinggi, lalu kegiatan-kegiatan perintisan dan yang keempat ialah membantu masyarakat golongan ekonomi lemah.

"Kegiatan yang kita lakukan seperti (mudik bareng) pada hari ini, itu termasuk melaksanakan tujuan yang terakhir itu dari tujuan berdirinya BUMN. Oleh karena itu kita harus ikhlaskan hati dan tindakan, semua yang kita lakukan ini dapat berjalan dengan ringan," katanya.

Hambra juga menambahkan bahwa Acara mudik bareng merupakan bagian dari rangkaian kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan BUMN. Semakin kita melakukan kegiatan-kegiatan ini, maka tingkat kepercayaan masyarakat semakin meningkat.

"Pada hari ini, Alhamdulillah dengan kegiatan-kegiatan yang kita lakukan maka pandangan positif masyarakat sudah mulai meningkat luar biasa," tuturnya.

Selain itu kegiatan mudik bareng merupakan wujud dari tagline dari semangat keberadaan sebagai BUMN yakni BUMN Hadir Untuk Negeri.

Berdasarkan laporan Jasa Raharja selaku Ketua Satuan Tugas Mudik Bareng BUMN, BUMN-BUMN pada tahun ini ditugaskan untuk memudikkan 250.474 pemudik di seluruh Indonesia. Program Mudik Bareng BUMN ini diikuti oleh 104 BUMN atau naik 67,74 persen dibanding tahun lalu yang hanya diikuti 64 BUMN.

Tahun ini Mudik Bareng BUMN menyediakan total 3.897 bus, 138 kapal laut, 49 rangkaian kereta api, dan 76 pesawat udara.

Dari semua ini, kota keberangkatan sebanyak 80 kota keberangkatan yang terdiri dari 46 kota keberangkatan di luar Pulau Jawa dan 34 kota keberangkatan di Pulau Jawa, dengan 164 kota tujuan mudik dimana 99 kota tujuan tersebut berada di luar Pulau Jawa.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019