Badung (ANTARA) - Armada dan penumpang arus mudik rute Bali - Jawa di Terminal Mengwi, Kabupaten Badung, Bali mengalami kenaikan hingga 13 persen sejak H-7 hingga H-6 atau tanggal 29-30 Mei 209.

"Itu menunjukkan bahwa tahun ini semakin meningkat dibandingkan tahun 2018," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Regional XII Bali - NTB, Agung Hartono, di terminal setempat, Kamis.

Ia juga mengatakan Armada di tahun 2018 tersedia sebanyak 80 dan di tahun ini meningkat menjadi 92, selain itu untuk jumlah penumpang di tahun 2018 sejumlah 2.411 penumpang dan di tahun ini meningkat menjadi 2.728.

Senada hal tersebut, Cokorda Agung sebagai Kepala Terminal Mengwi mengungkapkan peningkatan penumpang di Terminal Mengwi terjadi secara bertahap dari beberapa hari sebelumnya dan lonjakan belum terjadi secara signifikan dan menyesuaikan dengan kondisi dari kedatangan penumpang.

"Kalau dari segi Armada sendiri belum menunjukkan peningkatan secara drastis, tetapi ada perubahan peningkatan, dan ada juga yang dari jauh-jauh hari sudah penuh, selain juga faktor lebaran, lodger factory juga menjadi alasan, sekitar 90 - 100 persen dan selalu tercatat di catatan petugas, misalnya seperti tersedianya kursi penumpang berapa, jumlah bis berapa, karena para penumpang tidak harus mengantre disini, jadi bisa dari mana saja," kata Cokorda Agung.

Ia juga mengatakan, upaya penertiban kelayakan kendaraan diupayakan dengan melakukan pembinaan terhadap kendaraan yang mengalami masalah fisik seperti rem tidak berfungsi, atau tidak layak jalan. Armada yang berada di area Terminal Mengwi juga wajib melewati pemeriksaan dan pengawasan KIR dan pengawasan Izin Prinsip dari Pusat di Jakarta.

Pengawasan KIR berupa pengecekan fisik dari kendaraan itu sendiri yang dilakukan langsung oleh para petugas di Terminal, seperti cek rem, lampu kendaraan, atau mungkin terdapat kendaraan yang tidak dapat berfungsi sama sekali, maka tidak diberikan izin untuk beroperasi.

"Armada juga melalui proses Rump check, yakni pengecekan kendaraan dan juga KIR seperti kelayakan jalan yang langsung melekat pada kendaraannya dan bersifat paten setiap enam bulan sekali dilakukan, dan apabila layak jalan dan resmi maka akan ditujukan dengan penempelan stiker," kata Cokorda Agung.

Hasil dari pengecekan Armada ini untuk selanjutnya akan dikoordinasikan ke Pusat Jakarta baik jurusan antar Kota maupun antar Provinsi.

Pada tahun sebelumnya untuk menghadapi lonjakan, petugas bekerja sama dengan 33 Perusahaan Otobus menyiapkan 140 armada dan tetap memiliki cadangan Armada.

Di Terminal Mengwi ini juga memiliki Jasa Angkutan Ekonomi yang diatur oleh Pemerintah, sedangkan yang bersifat non ekonomi, biasanya bersifat eksekutif, bisnis dan fasilitasnya lebih lengkap, seperti kursi yang lebih luas dan disertai ac, layanan dan servis yang diberikan berbeda.

Sedangkan untuk jurusan ekonomi biasanya membeli tiket dengan satu tujuan keberangkatan dan di waktu yang sama membayar tiket tersebut. Paling banyak keberangkatan jurusan ekonomi ini berasal dari Bali - Jember.

Pola keberangkatan dan kedatangan penumpang arus mudik berlangsung 24 jam, dan biasanya keberangkatan terakhir sekitar pukul 23.00 Wita.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019