Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengumpulkan jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya, Jawa Timur untuk persiapan menghadapi pasar bebas yang akan masuk ke Indonesia pada 2020.

"Kenapa saya adakan pertemuan ini, karena tahun depan pasar bebas akan masuk ke negara kita. Untuk itu, saya sampaikan ini agar bapak ibu tahu apa yang harus dilakukan ke depannya. Kalau kita tidak siap, maka akan kalah dengan orang asing," kata Wali Kota Risma saat memimpin rapat bersama jajaran BUMD di Pemkot Surabaya, Senin.

Wali Kota Risma menyampaikan betapa pentingnya persiapan menghadapi pasar bebas yang akan masuk ke Indonesia pada 2020. Sebab, lanjut dia, apabila mereka tidak siap, maka akan kalah dengan orang-orang asing yang akan berdatangan ke Indonesia.

Menurut Risma, persiapan untuk menghadapi pasar bebas itu harus dilakukan di berbagai aspek dan berbagai macam. Bahkan, ia memastikan bahwa persiapan itu tidak hanya dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, tapi yang lain juga.

"Persiapannya ya macam-macam, semuanya. Perusahaan tidak hanya ngomong masalah SDM saja, tapi semuanya, termasuk efektif dan efisiennya," katanya.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga meminta untuk selalu menjaga stabilitas harga di pasaran. Hal itu penting supaya masyarakat tidak hanya belanja di swalayan. "Jangan sampai nantinya mereka lebih memilih belanja di swalayan, bukan di pasar karena beberapa pertimbangan," katanya.

Bahkan, Wali Kota Risma meminta secara khusus kepada PD Pasar Surya untuk memperhatikan kebersihan dan bangunan-bangunan pasar yang ada di berbagai titik di Kota Surabaya. Ia juga meminta apabila menemukan bangunan pasar yang kurang layak, diminta untuk langsung dibenahi demi kenyamanan pedagang dan pembeli.

"Apalagi, perputaran uang di pasar itu sangat besar," ujarnya.

Selain itu, Presiden United Cities and Local Government Asia Pacific (UCLG Aspac) ini juga meminta untuk tidak mempersiapkan diri dari sisi perdagangan barang saja. Lebih dari itu, Risma meminta untuk mempersiapkan tenaga kerjanya supaya tersertifikasi, karena hal itu sangat penting ke depannya.

"Saya kembali mengingatkan untuk sertifikasi itu sangat penting. Meskipun sudah ahli tenaga pekerjanya, tapi kalau belum punya sertifikasi, ya dengan mudah bisa digeser atau tidak diakui keberadaannya. Jangan sampai kita dinilai tidak layak karena tidak ada sertifikasinya," katanya.

Wali Kota Risma juga meminta kepada seluruh jajaran BUMD untuk melakukan evaluasi sistem kerjanya yang sudah dilakukan selama ini. Harapannya, lanjut dia, ketika sistem kerja sudah bagus dan pasar bebas datang, maka BUMD Kota Surabaya sudah kuat dan siap mengambil semua peluang yang ada.

"Saya harap ke depan semua komponen sudah kuat, sehingga tidak ada peluang bagi orang asing untuk mengendalikan kita," ujarnya.

Berkali-kali dia meminta untuk semua jajaran BUMD supaya mempersiapkan diri menghadapi pasar bebas 2020 ini. Berkali-kali pula dia menyampaikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika berusaha dan kerja keras, termasuk dalam menghadapi pasar bebas 2020.

"Kita pasti bisa menghadapi ini, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan asal kita mau. Jangan sampai hari ini sama dengan hari kemarin, itu sia-sia," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019