Potensi gangguan pasokan telah mendorong harga energi dikombinasikan dengan pelemahan dolar AS...
Tokyo (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Jumat pagi, dengan minyak mentah Brent menuju kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu terakhir karena ketegangan di Timur Tengah setelah Iran menembak jatuh drone militer AS dan harapan untuk penurunan suku bunga AS yang dapat merangsang pertumbuhan global.

Sementara Presiden AS Donald Trump mengecilkan penghancuran drone, ketegangan tetap tinggi setelah insiden terbaru di Teluk, menyusul serangan tanker pekan lalu yang menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan minyak penting terganggu.

Gambaran sisi permintaan juga telah membaik, dengan harapan bahwa Federal Reserve (Fed( AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya dan dengan rencana oleh Beijing dan Washington untuk melanjutkan pembicaraan untuk menyelesaikan perang dagang yang telah memukul prospek pertumbuhan ekonomi.

Minyak mentah Brent naik 39 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 64,84 dolar AS per barel pada pukul 00.34 GMT (07.34 WIB). Minyak acuan global naik 4,3 persen pada Kamis (20/6/2019) dan menuju kenaikan mingguan lebih dari 4,0 persen setelah empat minggu menurun.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 32 sen atau 0,6 persen, menjadi 57,39 dolar AS per barel. Minyak patokan AS naik 5,4 persen pada Kamis (20/6/2019) dan berada di jalur untuk kenaikan hampir 10 persen pada minggu ini.

"Potensi gangguan pasokan telah mendorong harga energi dikombinasikan dengan pelemahan dolar AS setelah The Fed mengisyaratkan penurunan suku bunga sudah dekat," Alfonso Esparza, analis pasar senior di OANDA, mengatakan dalam sebuah catatan.

Greenback yang lebih lemah cenderung mendukung harga minyak karena minyak mentah biasanya dihargai dalam dolar AS

"Kecemasan perdagangan telah mereda, mendorong harga energi lebih tinggi karena pertumbuhan global tidak akan tertekan oleh perang tarif yang berkepanjangan," kata Esparza.

Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi dan sengketa perdagangan AS-China telah menarik minyak lebih rendah dalam beberapa pekan terakhir. Itu terjadi setelah Brent mencapai tertinggi 2019 di atas 75 dolar AS pada April.

Trump mengatakan pada Kamis (20/6/2019) ia curiga drone itu ditembak jatuh secara tidak sengaja dan bahwa "itu akan membuat perbedaan besar" baginya jika pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh itu telah diujicobakan.

Sementara komentar yang muncul menunjukkan bahwa Trump tidak ingin meningkatkan eskalasi yang terbaru dalam serangkaian insiden dengan Iran, ia juga memperingatkan bahwa: "Negara ini tidak akan mendukungnya".

Teheran mengatakan, pesawat pengintai Global Hawk yang tidak bersenjata sedang dalam misi mata-mata di wilayahnya, tetapi Washington mengatakan ditembak jatuh di wilayah udara internasional.

Beberapa pejabat tinggi Partai Republik AS pada Kamis (20/6/2019) mengatakan Amerika Serikat harus melakukan "respons terukur" terhadap Iran.

Ketegangan meningkat di Timur Tengah, rumah bagi lebih dari 20 persen dari produksi minyak dunia, setelah serangan terhadap dua kapal tanker di dekat Selat Hormuz, sebuah titik chokepoint untuk pasokan minyak.

Washington menyalahkan Teheran atas serangan kapal tanker itu. Iran membantah peran apa pun.

Penurunan persediaan minyak mentah AS juga telah mendukung harga. Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: Harga minyak melonjak di atas 5 persen dipicu ketegangan Amerika-Iran

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019