Didirikan tahun 2010, kini JITM telah mengukuhkan diri sebagai satu-satunya pertemuan jaringan B2B industri perjalanan internasional di wilayah Yogyakarta
Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Pariwisata RI kembali memfasilitasi operator perjalanan dan wisata Malaysia menghadiri Jogja International Travel Mart (JITM) yang berlangsung 2-4 Juli 2019.

“Didirikan tahun 2010, kini JITM telah mengukuhkan diri sebagai satu-satunya pertemuan jaringan B2B industri perjalanan internasional di wilayah Yogyakarta,” kata Kasubbid Area IV/A (Malaysia Peninsula) Regional II Kemenpar, Nurdiansyah ketika dihubungi dari Kuala Lumpur, Selasa. Kemenpar mendukung kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi DIY bekerja sama dengan DPD Asita DIY dan BPD PHRI DIY untuk kesepuluh kalinya menyelenggarakan JITM di Kota Yogyakarta.

“Kali ini dengan masih mengusung tema yang sama dengan tahun kemarin yaitu ‘Jogjakarta, A New Gateway to Your Journey’,” katanya.

Tema ini dipilih sebagai wahana promosi akan dibukanya  bandara baru yaitu Yogyakarta International Airport (YIA) sehingga JITM 2019 juga sebagai sarana promosi  bandara baru itu.

Baca juga: Indonesia bidik turis Singapura-Malaysia saat Hari Yoga Internasional

Selama satu dekade penyelenggaraannya, JITM telah berhasil mengundang 1.056 buyers (373 Domestic Buyers dan 683 International Buyers) dari berbagai negara dan 699 Sellers dari area Yogyakarta dan sekitarnya.

Program JITM 2019 meliputi welcome dinner yang diadakan pada 1 Juli 2019 di area Candi Prambanan, B2B (Business To Business) "networking meeting" yang akan diadakan pada 2 Juli 2019, berbagai kegiatan sosial, serta perjalaan edukasi untuk para buyers.

Kasultanan Ballroom  Royal Ambarrukmo Yogyakarta menjadi lokasi berlangsungnya agenda utama kegiatan itu.

JITM 2019 diikuti 59 sellers dan 127 buyers. Sebanyak 59 sellers terdiri dari agen perjalanan, hotel dan restoran. Sedangkan 127 buyers berasal dari 27 negara, yaitu Malaysia, Ukraina, India, Perancis, Philippines, Singapore, Vietnam, Italia, Uni Arab Emirate, Jerman dan lain-lain.

“Untuk tahun ini menggunakan metode round robbin, di mana konsep B2B Networking Meeting yang dilakukan adalah dengan dipertemukannya para buyers dan sellers melalui metode bertatap muka singkat untuk saling memperkenalkan produk dan jasa masing-masing,” katanya.

Baca juga: DIY optimistis kunjungan wisata naik 10 persen

Kegiatan ini bertujuan selain mengenalkan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya juga untuk memperkenalkan objek wisata lainnya.

Penutupan akan diadakan pada tanggal 3 Juli 2019 di Benteng Vredeburg.

“Acara JITM 2019 ini juga menjadi sarana informasi awal kepada para pelaku pariwisata dan terutama memberikan informasi dini kepada para buyers mengenai rencana Yogyakarta International Airport (YIA) yang direncanakan dapat beroperasi tahun 2020, salah satu media yang digunakan adalah dengan memberikan informasi mengenai YIA,” katanya.

Usulan nama-nama buyers Malaysia berasal dari Committee JITM dan VITO Malaysia - perwakilan Kemenpar di Malaysia, yang kemudian di-seleksi secara ketat berkoordinasi dengan Kementerian Pelancongan Malaysia dan VITO Malaysia.

Sehingga buyers yang difasilitasi benar-benar berkualitas yang dapat menghasilkan transaksi bisnis dengan sellers.

Selepas B2B Kemenpar mengajak para Tour Operator/Travel Agent dari Malaysia ke berbagai objek wisata di Jogjakarta dan sekitarnya, seperti Candi Borobudur-Prambanan-Ratu Boko, Merapi Lava Tour, Ullen Sentalu Museum, Pinus Pengger Forest, the Royal Sultan Palace, the Royal Garden Tamansari, Malioboro Street & Beringharjo Market.

Selain itu peserta juga diajak mencoba berbagai macam kuliner khas Jogja di beberapa restauran lokal selama fam trip berlangsung, termasuk mencoba spa terapi.

Fasilitas akomodasi yang diberikan Kemenpar adalah di Royal Ambarukmo berbintang 5.

Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) dari Badan Pusat Statistik (BPS), wisatawan mancanegara Malaysia yang berkunjung ke Indonesia pada Januari-Mei 2019 masih bertahan menduduki peringkat pertama dengan capaian 1,3 juta (kontribusi sebesar 20 persen) dari total capaian wisman dari seluruh dunia sebesar 6,37 juta, atau tumbuh 23 persen dari capaian periode yang sama tahun 2018.

Baca juga: Enam tempat wisata kuliner andalan Jogja
 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019