Menurut informasi yang saya peroleh dari tetangga kanan kiri, dia memang sudah tiga tahun terakhir tidak pulang ke rumah mertuanya tersebut. Dia sudah pindah ke Ponorogo
Klaten (ANTARA) - Terduga teroris berinisial BT alias Haidar alias Gani dikenal tertutup di kalangan masyarakat Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Desa Kemudo Hermawan Kristiyanto di Klaten, Selasa, mengatakan BT tinggal di Klaten karena mengikuti istrinya yang merupakan warga asli Klaten. Sedangkan BT sendiri berasal dari Kabupaten Sukoharjo.

"Menurut informasi yang saya peroleh dari tetangga kanan kiri, dia memang sudah tiga tahun terakhir tidak pulang ke rumah mertuanya tersebut. Dia sudah pindah ke Ponorogo," ucapnya.

Ia mengatakan BT dengan istrinya yang berinisial DS ini menikah pada tahun 2008 dan sudah dikaruniai tiga anak.

"Dulu saat masih tinggal di sini, suaminya ini menganggur, kalau istrinya jualan barang-barang kemudian dikreditkan ke tetangga kanan kiri," tuturnya.

Selain dikenal tertutup, BT juga tidak pernah aktif di kegiatan masyarakat maupun keagamaan di Desa Kemudo.

"Di sini kan basis NU (Nahdlatul Ulama, red), jadi mungkin itu yang membuat dia dari awal tidak aktif di kegiatan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan dugaan bahwa BT terlibat dalam jaringan teroris, sebelumnya Kantor Desa sudah menerima kedatangan aparat baik dari Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Intel Kodam.

Ia mengatakan aparat keamanan sudah melakukan pemberitahuan secara lisan kepada aparat desa, dan tujuannya ke Kantor Desa Kemudo untuk mencari data konkrit terkait BT dan keluarganya.

"Sedangkan sampai sekarang sepertinya belum ke rumah mertuanya. Di rumah mertuanya saat ini hanya tinggal dua orang, yaitu ayah dan ibunya," katanya.

Sebelumnya, BT yang berusia 42 tahun ini ditangkap di jalan alternatif Wonogiri-Ponorogo, Desa Pahijo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Minggu (30/6).

"Yang saya tahu, dia ini sudah buron sejak tahun 2013. Warga sepertinya juga tahu itu," tegasnya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019