Manila (ANTARA) - Kegaduhan terjadi di sebuah pesta mewah perayaan ulang tahun ke-90 mantan ibu negara Filipina Imelda Marcos pada Rabu (3/7).

Sebanyak 261 rekan dan pendukungnya dibawa ke  rumah-rumah sakit di Manila karena diduga keracunan makanan.

Ruang gawat darurat di daerah Pasig Kota Manila dibanjiri pasien yang menderita muntah-muntah, pusing dan diare, menurut staf yang berbicara kepada Reuters.

Sementara itu, kantor berita Xinhua mengutip Kepala Kepolisian Kota Pasig Kolonel Rizalito Gapas, yang mengatakan bahwa para korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut mengalami kram perut, mual dan muntah. Ia mengatakan ada 2.500 orang yang diperkirakan hadir pada acara tersebut, yang berlangsung di sebuah gedung olahraga. 

Selanjutnya menurut laporan Reuters, Kementerian Kesehatan menyebutkan 261 orang ditempatkan di sembilan rumah sakit hingga Rabu malam setelah menyantap hidangan yang disiapkan untuk 2.500 orang.

Imelda, janda mendiang diktator Ferdinand Marcos, tidak terkena racun, menurut laporan stasiun radio DWIZ yang mengutip kepala stafnya. Unggahan video di Facebook memperlihatkan masyarakat berbaris untuk memberi selamat kepada Imelda.

Imelda dikenal dengan koleksi sepatu, perhiasan dan karya seni yang begitu banyak. Keluarganya tetap memiliki kekuatan namun memecah belah dalam politik serta menikmati hubungan yang baik dengan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca juga: Janda Marcos Luncurkan "Koleksi Imelda"

Dalam pestanya, para tamu disuguhi nasi, telur rebus dan ayam Adobo, makanan daging tradisional Filipina yang direbus dengan cuka dan kecap.

"Makanannya mungkin sudah terkontaminasi, namun kami tetap kuat," kata putrinya sekaligus Senator mendatang, Imee Marcos, kepada mereka yang masih berada di pesta tersebut dalam komentar yang disiarkan langsung di Facebook. 

Kejadian di pesta itu menambah kesengsaraan bagi Imelda, yang diintai puluhan kasus korupsi sejak keluarganya digulingkan dalam pemberontakan pada 1986. 

Imelda tahun lalu dijatuhi hukuman penjara 11 tahun atas tujuh dakwaan korupsi karena secara ilegal memindahkan dana senilai 200 juta dolar AS (sekitar Rp2,8 triliun) ke beberapa yayasan Swiss ketika ia menjabat sebagai gubernur Manila pada 1970-an.

Imelda membantah semua dakwaan itu dan saat ini ia dibebaskan sambil menunggu persidangan banding yang diajukannya. 
 

Sumber: Reuters, Xinhua-OANA

Baca juga: Pengadilan Filipina perintahkan penangkapan mantan ibu negara terkait korupsi

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019