Jakarta (ANTARA) - Sebanyak lima badan usaha milik negara (BUMN) segera berinvestasi di aplikasi LinkAja atau sistem pembayaran uang elektronik yang baru saja diluncurkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

CEO LinkAja, Danu Wicaksana di Jakarta, Kamis, menyebutkan lima BUMN tersebut yaitu Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Garuda, Kereta Api Indonesia dan Jasa Marga.

"Dari 100 persen saham kepemilikan, kita masih menyisihkan 10 persen bagi lima BUMN tersebut untuk saling bekerja sama ke depannya," kata dia.

Meskipun demikian, kelima BUMN tersebut memiliki proses berbeda dari delapan BUMN lainnya yang telah lebih dulu bergabung di aplikasi LinkAja.

"Namun kita pastikan mereka segera bergabung dalam waktu dekat," ujarnya.

Baca juga: LinkAja-Pertamina perkuat kerja sama penjualan produk

Kepastian tesebut sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno saat peluncuran aplikasi LinkAja di Gelora Bung Karno.

Menurut dia, jika kelima BUMN tersebut sudah resmi bergabung maka hal tersebut akan menjadi penopang ekonomi yang kuat di Tanah Air karena melayani masyarakat dari berbagai sisi.

"Ini merupakan langkah baik bagaimana menyatukan delapan BUMN yang tentunya dengan kapasitas aset dan pencapaian masing-masing menjadi satu platform," ujar dia.

Kehadiran LinkAja sebagai sistem pembayaran elektronik ditujukan untuk mempermudah transaksi masyarakat. Selain di Tanah Air, layanan itu juga sudah bisa terhubung di Singapura.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan LinkAja merupakan sinergi sejumlah BUMN yaitu Pertamina, Jiwasraya, BRI, BNI, Mandiri, BTN, Danareksa dan Telkomsel.

Selain menjalin kerja sama dengan Singapura, pemerintah ke depannya juga menjajaki perluasan cakupan LinkAja ke beberapa negara seperti Hongkong dan Malaysia.

Baca juga: LinkAja miliki 25 juta pengguna hingga pertengahan 2019

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019