Jakarta (ANTARA) - Pelatih Brasil Tite meminta Lionel Messi untuk bisa mengerti dan menerima ketika timnya dikalahkan dalam satu pertandingan dan ia harus menunjukkan rasa hormat.

Tite meminta Messi untuk menunjukkan rasa hormatnya menyusul klaim dari kapten Argentina itu bahwa Copa America sudah "ditentukan" sehingga tuan rumah menang.

Brasil meraih gelar Copa dengan mengalahkan Peru 3-1 di Maracana, Minggu, namun Tite merasa bahwa timnya sudah dibuat sulit oleh sejumlah keputusan wasit dan mengatakan kata-kata Messi telah membebani para ofisial.

"Kami sudah terkena dampak dalam banyak pertandingan, bahkan dalam Piala Dunia, maka berhati-hatilah," kata Tite, yang timnya mengalahkan Argentina 2-0 pada semifinal yang kontroversial seperti dikutip AFP, Senin.

"Ia memikul banyak tekanan karena betapa hebatnya ia sebagai pemain.

"Semua orang punya masalahnya sendiri dan Anda harus hormat."

Baca juga: Permainan Messi membaik, namun Argentina masih harus puasa gelar

Messi mengecam induk organisasi sepak bola Amerika Selatan CONMEBOL, menuduh mereka "korupsi" setelah ia dikeluarkan dari lapangan pada pertandingan playoff tempat ketiga, Sabtu, yang berakhir dengan kemenangan Argentina atas Chile 2-1.

Ia juga mengklaim setelah kekalahan Argentina pada semifinal bahwa tuan rumah turnamen "mengelola banyak hal dalam CONMEBOL akhir-akhir ini."

Argentina marah bahwa VAR tidak digunakan dalam dua kesempatan untuk mengecek validitas klaim mereka atas penalti yang tidak terlihat oleh wasit.

Messi kemudian dengan kasar diusir dari lapangan ketika melawan Chile menyusul kekacauan dengan Gary Medel dimana tampaknya ia tidak melakukan kesalahan.

Bintang Barcelona itu sesudahnya menyatakan ia telah membayar atas kritik dia sebelumnya.

"Kata-kata saya ada akibatnya, tapi kamu harus selalu tulus," katanya.

Tite setuju dengan itu, menyatakan bahwa penalti Peru pada final yang dikonversi oleh kapten mereka Paolo Guerrero seharusnya tidak diberikan.

"Hari ini, itu bukan penalti. Anda harus berhati-hati dan menunjukkan rasa hormat, seperti kami menghormati yang lain," kata Tite.

Pelatih Peru Ricardo Gareca, yang berasal dari Argentina, setuju dengan sesama pelatih yang berasal dari Brasil itu.

"Messi adalah suara dari otoritas, namun itu tidak berarti saya setuju dengan yang ia ucapkan," kata Gareca menambahkan.

Namun, gelandang Brasil Casemiro menolak dilibatkan dalam kontoversi Messi.

"Mereka bisa mengatakan apa yang mereka inginkan, kami hanya berbicara mengenai Brasil," kata pemain Real Madrid itu.

Ketika Brasil merayakan dan berfoto bersama trofi, Presiden sayap kanan negara itu Jair Bolsonaro bergabung, seorang tokoh pemecah belah dan dituduh membuat komentar rasis, seksis dan homofobik.

Ketika ia berkumpul dengan para pemain, beberapa di antara mereka menyanyikan "Legend," seperti yang dilakukan para pendukungnya.

Namun sambutan dari penonton lebih bervariasi, dengan cibiran terdengar di antara banyak fans yang bersorak.

Ditanya mengenai pesan yang disampaikan oleh timnya yang merayakan dengan Bolsonaro, Tite menghindar.

"Saya sangat terlibat dengan sepak bola, saya tahu banyak hal terjadi, tapi cara saya dibesarkan adalah fokus saya dan adalah esensi saya," katanya.

Baca juga: Permainan Messi membaik, namun Argentina masih harus puasa gelar

Baca juga: Pelatih Peru tak mau pindah ke lain hati

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019