Cak Emus adalah program rutin yang digelar di Co-Working Space Koridor dengan tujuan untuk mengakomodir kebutuhan para wirausaha muda, khususnya yang bergerak di bidang usaha rintisan alias startup.
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya meraih penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 untuk program Cak Emus (Cangkrukan Entrepreneur Muda Surabaya) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB).

"Saya mewakili Ibu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan Top 99 Sonovik yang dilaksanakan di Hotel Gumaya Tower, Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (18/7) malam," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser di Surabaya, Jumat (19/7).

Menurut dia, Cak Emus adalah program rutin yang digelar di Co-Working Space Koridor dengan tujuan untuk mengakomodir kebutuhan para wirausaha muda, khususnya yang bergerak di bidang usaha rintisan alias startup.

"Para wirausaha muda ini tentu butuh dukungan dan fasilitasi dari pemerintah kota untuk berkembang," ujarnya.

Adapun dukungan yang dimaksud, lanjut dia, tidak hanya bicara soal modal, tetapi juga terciptanya suatu ekosistem yang menunjang. Melalui Cak Emus, mereka bisa saling tukar pengalaman dan belajar serta membenahi kelemahan mereka.

Baca juga: Taspen terima penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 untuk inovasi Wirausaha Pintar

Lebih lanjut, Fikser menyatakan bahwa Pemkot Surabaya memang tengah fokus mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda. Oleh karena itu, lanjut dia, Koridor hadir di tengah-tengah masyarakat. Koridor adalah ruang kerja bersama yang dapat dimanfaatkan secara gratis yang berada di lantai tiga Gedung Siola, Surabaya.

Tempat ini, kata Fikser, juga buka selama 24 jam dengan fasilitas antara lain, free wi-fi, ruang pertemuan, ruang bekerja, ruang training, dan sebagainya. Pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut dengan syarat menunjang bidang kinerja atau usahanya.

Dalam acara penyerahan penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019, Menteri PAN RB Syafruddin menyatakan sejak pertama kali diselenggarakan pada 2014, tren peserta penghargaan ini selalu meningkat.

Tahun ini, jumlah proposal yang masuk sebanyak 3.156 proposal. Kemudian diseleksi secara administrasi menjadi 1.627 proposal yang kemudian dilanjutkan menjadi 99 inovasi terpilih. Jika dijumlah sejak 2014 hingga sekarang, total sudah ada 13.214 pelayanan publik yang mengikuti ajang tahunan ini.

Syafruddin berharap, Top 99 Inovasi Pelayanan Publik mampu mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik, baik di kementerian, lembaga hingga pemerintah daerah. "Saat ini instansi pemerintah harus berlomba-lomba menciptakan inovasi, sebab mereka (instansi pemerintah) dihadapkan dengan ekspektasi publik yang tinggi," katanya.

Baca juga: Ambon City Of Music raih top 99 inovasi pelayanan publik
Baca juga: Jateng borong "Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik"

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019