Padang, (ANTARA) - Pemerintah provinsi dan DPRD Sumatera Barat menyepakati provinsi itu lahir pada 1 Oktober 1945 melalui rapat paripurna penetapan Perda Hari Jadi Sumatera Barat.

Ketua DPRD Sumatera Barat saat paripurna menyatakan penetapan ini dilakukan setelah melakukan kajian dari segi sejarah, sosial, budaya dan akhirnya 1 Oktober 1945 dipilih sebagai hari lahir Provinsi Sumatera Barat.

Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Arkadius, Senin mengatakan pada 1 Oktober 1945 merupakan hari ditetapkan pembentukan keresidenan Sumatera Barat oleh Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Sumatera Barat atau DPRD Sumbar pada saat itu.

Baca juga: Sumbar fokus tata kawasan Danau Maninjau

Baca juga: Sejumlah wajah baru diprediksi duduki DPRD Sumbar


Rapat penetapan itu sendiri dipimpin oleh Mohammad Syafei, DR Mohammad Djamil dan Rasuna Said

"Walaupun pelantikan Mohammad Syafei sebagai residen Sumatera Barat dilaksanakan tiga hari kemudian namun hari penetapan ini yang kita ambil," katanya.

Menurut dia ada beberapa peristiwa heroik yang dijadikan sebagai hari lahir namun setelah terjadi pembahasan yang cukup lama dan 1 Oktober dipilih sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Barat.

Ia mengatakan pembahasan ini cukup panjang dilakukan mulai muncul dari anggota DPRD periode 2004-2009, dilanjutkan pada periode berikutnya dan ditetapkan hingga hari ini.

Menurut dia ini penetapan ini merupakan bentuk persembahan anggota DPRD Sumbar periode 2014-2019.

"Ini menyangkut marwah Sumatera Barat dan pada 1 Oktober nanti kita akan rayakan hari jadi provinsi ini," katanya.

Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Alwis mengatakan penetapan hari jadi Sumatera Barat sangat penting dan menjadi sejarah perjalanan bangsa ini.

"Pemprov mengapresiasi inisiatif DPRD yang membuat Perda Hari Jadi Sumatera Barat semoga ini menumbuhkan kecintaan masyarakat dan keinginan membangun daerah ini," katanya.

Baca juga: Menanti percepatan pembangunan Ranah Minang oleh presiden terpilih

Baca juga: Batik Tanak Liek di Sumatera Barat terus dilestarikan

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019