Seoul, Korea Selatan (ANTARA) - Korea Utara menahan 15 warga Rusia dan dua warga Korea Selatan yang bekerja pada sebuah kapal penangkap ikan karena melanggar peraturan masuk, kata Kedutaan Besar Rusia di Korea Utara pada Rabu.

Para awak kapal tersebut ditangkap pada 17 Juli oleh penjaga perbatasan Korea Utara dan saat ini ditahan di satu hotel di Kota Wonsan, tulis Kedubes Rusia di Ibu Kota Korea Utara, Pyongyang, di laman Facebook-nya.

Kapal itu, yang diidentifikasi oleh Kedutaan Besar sebagai Xiangheilin-8 milik Northeast Fishey Company di luar Nevelsk, Rusia, itu juga berada di Wonsan.

Menurut kedutaan besar tersebut, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan para awak itu ditahan karena "melanggar peraturan masuk dan keberadaan di wilayah (Korea Utara)".

Seorang seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan belum memberikan komentar mengenai dua awak yang berkebangsaan Korea Selatan.

Pada Senin (22/7), para pejabat Konsulat Rusia diperkenankan bertemu dengan para awak tersebut, yang mereka gambarkan berada dalam keadaan sehat.

Kedutaan Besar Rusia mengatakan "terus mengadakan kontak" dengan Pemerintah Korea Utara serta melakukan semua tindakan yang diperlukan guna menyelesaikan keadaan.

Rusia telah mempertahankan hubungan yang relatif erat dengan Korea Utara dan selalu menjadi mitra dagang negara tersebut.

Korea Selatan telah berusaha meredakan ketegangan dengan tetangganya di utara, tapi warga Korea Selatan masih dilarang bepergian ke Korea Utara tanpa izin dari Pemerintah Korea Selatan.  

Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia pulangkan tenaga kerja asal Korut

Baca juga: Korsel lepaskan ratusan tembakan peringatan ke pesawat militer Rusia

Baca juga: Kim Jong Un tiba di Rusia untuk bertemu Putin

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019