Jakarta (ANTARA) - Tidak berapa lama sebelum diajak terlibat dalam film "Bumi Manusia", Bryan Domani sempat membaca buku Pramoedya Ananta Toer itu untuk menambah perbendaharaan kata bahasa Indonesia.

Aktor yang banyak wara-wiri di layar kaca itu mengaku masih harus memperbanyak kosa kata bahasa Indonesia. Ketika mencari buku sastra Indonesia yang direkomendasikan, judul "Bumi Manusia" muncul.

"Jadi sebelum itu (terlibat film) aku sudah sempat baca," ujar Bryan saat berkunjung ke kantor berita ANTARA, Rabu.

Pemilik nama lengkap Bryan Elmi Domani dipercaya untuk menghidupkan karakter Jan Dapperste atau Panji Darman di film "Bumi Manusia" yang diangkat dari karya sastra Pramoedya Ananta Toer.

Dalam novel, teman sekelas Minke (Iqbaal Ramadhan) di Hogere Burger School ini adalah seorang pribumi yang dijadikan anak angkat oleh keluarga Belanda.

Jan Dapperste tidak suka dengan nama keluarga itu dan akhirnya berganti nama menjadi Panji Darman.

Perubahan nama itu berdampak juga pada gerak-gerik lelaki itu. Setelah namanya berganti jadi Panji Darman, dia jadi lebih terbuka.

"Karakter Jan ini sangat bertolak belakang banget sama aku,"

Tak cuma memperlihatkan transformasi perilaku setelah nama karakternya berganti jadi Panji Darman, Bryan juga harus mempelajari cara bicara dan gerak-gerik karakter yang hidup pada era 1900-an.

Salah satu perbedaan mencolok Panji Darman versi buku dan film adalah penampilan fisik. Panji Darman yang dalam buku digambarkan sebagai pribumi diperankan oleh Bryan yang berasal dari keluarga Indonesia-Jerman.

Aktor 19 tahun itu tak terlalu ambil pusing dengan perbedaan itu. Perihal itu, Bryan menuturkan sutradara Hanung Bramantyo pernah mengatakan alasan memilih aktor berdarah Indo sebagai Panji Darman.

Dia mengatakan ada satu dialog Panji Darman yang bakal terasa lebih "menonjok" bila diucapkan karakter Indonesia-Belanda ketimbang karakter pribumi.

"Bumi Manusia" adalah buku pertama dari Tetralogi Buru yang ditulis ketika Pram mendekam di pulau Buru. Pram menulis kisah ini di bekas kertas bungkusan semen sebelum akhirnya ditulis pada 1975.

Novel yang kisahnya berlatar belakang kebangkitan nasional antara 1890 - 1918 ini sempat dilarang beredar pada masa Orde Baru.

Film "Bumi Manusia" akan tayang pada 15 Agustus dan dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Mawar Eva De Jongh, Sha Ine Febriyanti, Ayu Laksmi, Donny Damara dan Jerome Kurnia.

Baca juga: Apa kesamaan Jerome Kurnia dengan Robert Suurhorf "Bumi Manusia"?

Baca juga: Iwan Fals hingga Once ramaikan soundtrack "Bumi Manusia"

Baca juga: Hanung Bramantyo ingin tetralogi "Buru" difilmkan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019