Pengembangan sektor transportasi udara di Bandara Komodo tentu menunjang pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat sebagai pintu gerbang pariwisata Flores dan di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mengapresiasi maskapai PT Indonesia Air Asia yang membuka rute baru Denpasar–Labuan Bajo karena akan menambah  perubahan baru di sektor transportasi udara daerah itu.

"Pembukaan rute baru sekaligus penerbangan perdana ke Labuan Bajo sudah pasti akan menambah perubahan baru pada sektor transportasi udara di daerah ini," kata Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, kepada Antara saat dihubungi dari Kupang, Kamis.

Menurut Bupati pengembangan sektor transportasi udara di Bandara Komodo tentu menunjang pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat sebagai pintu gerbang pariwisata Flores dan di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada umumnya.

“Manggarai Barat merupakan pintu gerbang pariwisata Flores dan NTT. Kehadiran Air Asia tentu menunjang pariwisata,” jelasnya.

Baca juga: AirAsia lakukan penerbangan perdananya ke Labuan Bajo

Agustinus mengatakan secara perlahan geliat pembangunan di Manggarai Barat sangat terasa menuju Pariwisata Labuan Bajo berkelas dunia.

Hal ini kata dia tentu selaras dengan dorongan dan harapan yang selalu disampaikan Presiden RI Joko Widodo beberapa tahun terakhir ini.

“Pariwisita di Mabar terus bergerak menuju destinasi pariwisata kelas dunia sesuai dorongan dan harapan Presiden kita, agar Bandara Komodo segera berstatus internasional,” tandasnya.

Ia berharap sebelum akhir jabatannya pada 2021 Bandara Komodo sudah berstatus internasional meskipun saat ini sedang dalam proses pembangunan.

"Target Air Asia utamanya wisatawan dari Australia dan Cina. Saat ini kemungkinan besar Air Asia melayani wisatawan dari luar negeri yg transit Denpasar diakomodir oleh Air Asia untuk ke Labuan Bajo setiap hari pergi-pulang,” jelasnya.
Baca juga: Labuan Bajo menuju gerbang wisata dunia
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019