DPPM UMM akan mengirim mahasiswa ke wilayah Kinabalu, Malaysia, khususnya daerah perkebunan kelapa sawit. Pengiriman mahasiswa ini dalam bentuk program KKN yang difokuskan pada pendidikan dan psikologis
Malang (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyiapkan skema program kuliah kerja nyata (KKN) internasional melalui pendampingan terhadap para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kinabalu, Malaysia.

"TKI hanya bisa bersekolah di Community Learning Center (CLC), yakni pusat pembelajaran warga Indonesia bentukan pemerintah Indonesia. Sementara, jumlah tenaga pengajar di CLC belum mencukupi untuk menjamin pendidikan yang layak," kata Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM Prof Dr Yus Mochammad Cholily, di Malang, Jawa Timur, Kamis.

Ia menjelaskan sebagai salah satu kota utama di Malaysia, Kota Kinabalu menjadi tempat berlabuhnya sebagian TKI, namun tidak sedikit TKI yang berangkat secara ilegal dan ikut mengadu nasib di kota itu.

Bahkan, para TKI itu banyak yang tidak memiliki kewarganegaraan, sehingga membuat anak mereka tidak dapat mengenyam pendidikan formal di sekolah resmi Negeri Jiran ini.

Melihat kondisi ini, kata dia, DPPM UMM akan mengirim mahasiswa ke wilayah Kinabalu, Malaysia, khususnya daerah perkebunan kelapa sawit. Pengiriman mahasiswa ini dalam bentuk program KKN yang difokuskan pada pendidikan dan psikologis.

Selain di aspek pendidikan, lanjutnya, banyak masalah lain ditemukan di Kinabalu, seperti pelaksanaan CLC di sana masih sangat kurang layak, bahkan bangunan untuk proses pembelajaran bagi anak-anak Indonesia di CLC masih terbuat dari gedek (anyaman bambu) dan seng.

Pengajarnya pun hanya satu orang. "Mereka perlu diedukasi dari segala macam hal seperti pendidikan, kesehatan, psikologis dan administrasi," katanya.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan KKN di kawasan perkebunan kelapa sawit di Kinabalu tersebut telah dijembatani oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kinabalu. DPPM merencanakan KKN internasional ini dimulai pada tahun akademik 2019/2020 atau semester mendatang.

Saat ini, katanya, DPPM UMM sedang menyusun pedoman-pedoman dan mencari dana (sponsor) untuk KKN program ini.

KKN internasional UMM tahun ini diikuti 97 mahasiswa yang dilaksanakan di enam negara, yakni Turki, Thailand, Malaysia, China, Kamboja, dan Taiwan.

"Para mahasiswa yang terseleksi ini akan mengabdi selama enam pekan dan menjalankan program di tiga bidang, yakni bidang lingkungan, pendidikan dan kesehatan," demikian Yus Mochammad Cholily.

Baca juga: Melalui KKN internasional, mahasiswa UMM jadi sukarelawan kanker di Sri Lanka

Baca juga: Belasan mahasiswa asing UMM dikenalkan budaya Indonesia lewat KKN

Baca juga: Melalui KKN, mahasiswa UMM rehabilitasi fasilitas umum korban bencana Sulteng

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019