Bandung (ANTARA) - Gempa yang terjadi di daerah Banten sempat terekam oleh seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Ilham Mardi Karyanta di Bandung, Jumat malam, mengatakan saat gempa, seismograf menunjukkan tremor yang melebihi skala.

"Iya terekam (oleh seismograf) di sini," kata Ilham di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu.

Walaupun demikian, ia meyakinkan gempa tersebut tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.

Menurutnya sejak pagi hari pun seismograf masih merekam tremor yang cenderung tinggi karena erupsi.

"Iya overscale (saat gempa), dari tadi siang juga sebenarnya overscale untuk rekaman erupsinya," kata dia.

Selebihnya, kata dia, seismograf memang menunjukkan aktivitas murni dari erupsi walaupun sempat menunjukkan tremor yang meningkat akibat gempa Banten.

Sebelumnya terjadi gempa berkekuatan  magnitudo 7,4   berasal dari daerah Banten dengan kedalaman 10 KM pada pukul 19.03 WIB. Gempa tersebut dapat berpotensi tsunami.

Gempa tersebut dirasakan di sejumlah daerah lain seperti   Jakarta, Bogor, Bandung, Sukabumi, Cianjur, bahkan hingga Lampung dan Bengkulu.


Baca juga: BMKG: Peringatan dini tsunami belum diakhiri karena masih dipantau
Baca juga: PVMBG: Gempa M 7,4 di lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia

  

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019