Pak Jokowi dilantik, kemudian membentuk kabinet, baru kelihatan kan siapa yang masuk kader-kadernya, siapa yang tidak.
Jakarta (ANTARA) - Politisi Ahmad Heryawan membantah bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menjadi satu-satunya dalam kelompok oposisi pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo, karena semuanya baru akan terungkap saat pelantikan pada Oktober 2019.

"Disebut sendiri kalau sudah keliatan. Pak Jokowi dilantik, kemudian membentuk kabinet, baru kelihatan kan siapa yang masuk kader-kadernya, siapa yang tidak. Kalau sekarang situasi masih terus dinamis, ya kita tunggu saja," ujar mantan Gubernur Jawa Barat itu, dalam diskusi politik di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu.

Menurut politikus yang akrab disapa Aher itu, partai-partai apa saja yang akan merapat kepada pemerintah dan yang berada di luar hanya bisa dijawab oleh Calon Presiden terpilih Jokowi.

"Kalau kita melihat siapa yang masuk pemerintahan dan luar pemerintahan, saya kira waktu yang menentukan saat Pak Presiden sudah mengumumkan kabinet barunya," katanya pula.
Baca juga: PKS tegaskan sikap tidak akan bergabung dengan koalisi pemerintah

Sebelumnya, Aher juga mengusulkan bahwa rekonsiliasi politik seharusnya tidak dilakukan hanya antara dua partai, tapi bersama-sama dengan seluruh partai untuk menunjukkan kerukunan kepada masyarakat.

Menurutnya, Jokowi sebagai Presiden terpilih bisa melakukan pertemuan dengan seluruh partai peserta pemilu untuk mengukuhkan statusnya sebagai presiden terpilih dalam kontes demokrasi.
Baca juga: Sohibul Iman pastikan PKS menjadi oposisi pemerintahan

"Bagus kalau masing-masing berpidato, Pak Jokowi memberikan pidato pembukaan, kemudian ketua-ketua partai pidato masing-masing. Setelah itu, ada kalimat akhir, pidato penutup yang menggambarkan Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih sampai 2024, mengajak bersama, menghilangkan berbagai peristiwa yang terjadi selama proses demokrasi untuk dihilangkan, ditiadakan," katanya lagi.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019