Siak, Riau (ANTARA) - Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau masih berusaha memadamkan kebakaran yang melanda lahan gambut di sekitar sumur minyak milik Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu (BOB-BSP) di Kampung Siberuk, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak.

"Luas lahan yang terbakar diperkirakan lebih kurang 20 hektare," kata Perwira Urusan Humas Polres Siak Bripka Dedek Prayoga ketika dihubungi dari Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan, lahan gambut di area itu bagian bawahnya masih membara sehingga masih menimbulkan asap pekat. 

Upaya pemadaman kebakaran lahan gambut dari darat melibatkan sekitar 70 personel yang berasal dari TNI, Polri, dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

PT BSP, menurut Dedek, belum menurunkan personel untuk membantu upaya pemadaman.
 

Lahan gambut di sekitar instalasi minyak Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu (BOB-BSP) di Kampung Siberuk Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau, Senin (5/8/2019). (Antaranews/HO-Polres Siak)

Tim pemadam, Dedek menjelaskan, berusaha mencegah kebakaran lahan gambut merembet ke sumur minyak, antara lain dengan membuat sekat bakar dan embung cadangan air. Embung dibuat setiap 50 meter untuk memudahkan petugas mendapatkan air untuk pemadaman.

"Sumber air saat ini masih menggunakan air di parit bekoan dan tersedia, mudah-mudahan (api) segera padam total," katanya.

Asap akibat kebakaran lahan yang terjadi di Siak terbawa angin sampai ke Kota Pekanbaru menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

BMKG Stasiun Pekanbaru menyatakan pada Senin pagi ada 33 titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan di Riau, paling banyak ada di Indragiri Hilir (14). Titik panas juga ada di Siak (10), Kepulauan Meranti (5), Indragiri Hulu (2), dan Rokan Hilir (2).

Dari seluruh titik panas yang ada di Riau, 19 di antaranya merupakan titik api, paling banyak ada di Indragiri Hilir (8).

Baca juga: Lahan gambut di Siak kembali terbakar

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019