Sampit (ANTARA) - Kebakaran lahan yang menimbulkan kabut asap di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ternyata menjadi perhatian sekaligus keprihatinan jamaah calon haji yang sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci Mekkah.

"Kami mendoakan mudah-mudahan kebakaran lahan bisa segera berakhir dan kabut asap hilang sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu lagi," kata Dahlan Ismail dari Mekkah melalui sambungan video jarak jauh, Rabu.

Calon haji yang merupakan pengusaha rotan asal Kecamatan Kota Besi itu mengabarkan saat ini kondisi jamaah calon haji asal Kotawaringin Timur secara umum sehat. Jamah terus berupaya menjaga kesehatan karena cuaca di tanah suci Mekkah cukup panas.

Meski sedang berada di tanah suci, jamaah calon haji tetap memantau kondisi kampung halaman mereka di Kotawaringin Timur. Kebakaran lahan dan kabut asap yang semakin meningkat, menjadi perhatian serius jamaah calon haji.

Melalui keluarga masing-masing, para calon haji meminta informasi perkembangan kondisi Kotawaringin Timur. Mereka berharap kebakaran lahan dan kabut asap bisa berakhir atas upaya, dukungan dan kepedulian semua pihak.

"Mudah-mudahan kita semua diberi kesehatan. Kami dari tanah suci ini juga mendoakan masyarakat Kotawaringin Timur agar selalu diberi kesehatan," kata Dahlan.

Doa yang sama dipanjatkan Sukarnedi, calon haji yang juga berasal dari Kotawaringin Timur. Dia mengaku turut prihatin dan berdoa semoga kondisi ini cepat berlalu sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.

"Kami mendoakan semua segera turun hujan sehingga kabut kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap bisa segera berakhir," ucap Sukarnedi.

Mantan Camat Cempaga yang baru saja memasuki masa pensiun itu berharap kebakaran hutan dan lahan tahun ini tidak sampai separah 2015 lalu. Dia mengimbau semua pihak saling membantu untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan menduga asap pekat yang melanda Sampit pada pagi hari merupakan kiriman dari kawasan selatan kabupaten itu yang saat ini sedang marak terjadi.

"Saat ini angin secara dominan bertiup dari tenggara ke arah barat laut. Jadi kemungkinan asap merupakan kiriman dari kawasan selatan. Titik panas terbanyak juga terpantau di kawasan selatan yaitu Teluk Sampit dan Pulau Hanaut," kata Nur Setiawan.

Kabut asap pagi hari menyebabkan jarak pandang aman hanya berkisar 100 meter. Asap baru mulai berkurang sekitar pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB.

Baca juga: Kotim tambah waktu belajar setelah libur kabut asap
Baca juga: Jam masuk sekolah di Kotim diundur akibat asap
Baca juga: Kabut asap tebal selimuti Kotim lagi

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019