Makassar (Antaranews Sulsel) - Sebanyak delapan anak berkebutuhan khusus (ABK) menjadi peserta ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2018 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Ketua Koordinator Humas Panlok SBMPTN Prof Muhammad Jufri di Makassar, Selasa, mengatakan peserta dari disabilitas itu mengikuti SBMPTN di Universitas Hasanuddin sebanyak orang dan Universitas Negeri Makassar (UNM) tiga orang.

"Peserta difabel ini ditempatkan di ruangan tersendiri dan tidak dicampur dengan peserta SBMPTN pada umumnya. Tujuannya agar mereka bisa lebih fokus dan mengganggu peserta yang lainnya," ujarnya.

Pelaksanaan ujian dari kelompok difabel ini, kata dia, ditangani secara khusus seperti dengan membacakan langsung soal ujian atau memberikan soal dengan huruf braille.

Pihak panitia lokal SBMPTN juga menyiapkan petugas yang khusus mengawasi sekaligus membantu dalam pengisian soal. Pihaknya juga menugaskan khusus kepada para dosen UNM yang merupakan dosen jurusan pendidikan luar biasa untuk ABK tersebut.

Selain itu, pihak panitia juga menempatkan lokasi ujian di wilayah yang bisa dijangkau dengan mudah oleh peserta difabel, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana pendukung bagi kaum difabel.

Ia juga menjelaskan soal SBMPTN untuk kaum difabel tidak berbeda dengan soal ujian untuk peserta kebanyakan.

"Untuk soal ujian bagi peserta difabel ini juga sama dengan yang lain, cuma cara penyajiannya yang berbeda,"ujarnya.

Peserta difabel itu merupakan bagian dari 51.800 pendaftar yang mengikuti SBMPTN mulai hari ini dilaksanakan di tiga perguruan tinggi negeri di Sulselbar yakni Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).

Khusus jumlah pendaftar ujian tulis berbasis cetak (UTBC) pada setiap kampus tersebut masing-masing untuk sektor Unhas sebanyak 28.460 orang, Sektor UNM 19.790 orang, Sektor Majene 2.450 orang.

Sementara ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak 1.100 orang dengan rincian yakni masing-masing untuk UNM 600 orang dan Unhas 500 orang.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024