Makassar (Antaranews Sulsel) - Raja Gowa ke-39 Andi Maddusila Andi Idjo bergelar I Maddusila Daeng Mannyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II akan mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Nurdin Abdulah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS).

"Acara deklarasi ini akan dilaksanakan Minggu (13/5) di Gedung Daeng Bollo Jalan Tomanurung Kabupaten Gowa," ujar Juru Bicara Kerajaan Gowa, Karaeng Sila di Sungguminasa, Sabtu.

Rencananya, kata dia, acara deklarasi itu dihadiri keluarga kerajaan dan ribuan orang simpatisan warga di Kabupaten Gowa sebagai pejuang pemenangan NA-ASS yang juga disebut kandidat "Prof Andalan" pada pilkada serentak, 27 Juni 2018.

"Acara deklarasi ini akan berlangsung meriah setelah mendapat dukungan penuh kerajaan dan rakyat Gowa terhadap pasangan Prof Andalan," katanya.

Saat ditanyakan apa alasan dan motivasi mendukung pasangan itu, lanjut dia, dukungan tersebut bukan tanpa alasan, karena hal itu merupakan sikap tegas kerajaan dan warga Gowa untuk memenangkan pasangan "Prof Andalan".

Selain itu, kata Karaeng Sila, dari sederet figur peserta kandidat gubernur dan wakil gubernur Sulsel, hanyalah pasangan NA-AAS ini diklaim memiliki bukti kerja nyata serta sangat anti terhadap dinasti politik, serta antikorupsi.

"Ini sikap tegas kami, bahwa hanyalah pak Nurdin dan pasangannya Andi Sudirman Sulaeman yang bisa membawa perubahan nyata di Sulsel," ujarnya.

Kendati saat ini pasangan NA-ASS tengah dirundung fitnah dengan kampanye hitam dari lawan politiknya, namun pihak kerajaan tidak terpengaruh tetapi malah memberikan dukungan dari keluarga kerajaan Gowa Andi Madusila bersama seluruh basis warga kerajaan.

"Sudah menjadi keputusan kerajaan untuk mendukung pasangan NA-ASS di Pilgub Sulsel tahun ini," tegasnya.

Masih berkaitan dengan kampanye hitam yang menerpa pasangan calon nomor urut tiga itu, ditempat terpisah Pengamat Politik, Sukri Tamma menuturkan cara tersebut sebagai upaya untuk menurunkan popularitas Prof Nurdin yang disebut sukses membangun Kabupaten Bantaeng.

"Ini kan terkait dengan image yang selama ini melekat dan kredibilitas Prof Nurdin sebagai bupati yg berhasil membangun Bantaeng. Nah, hal ini memang menjadi nilai positifnya," kata Sukri.

Bagi para lawan politik, lanjut dia, satu satunya cara untuk menurunkan pengaruh pencitraan itu adalah dengan menyerang langsung sisi keberhasilannya dengan menunjukkan dengan visualisasi negatif yang berbeda.

"Maksudnya masyarakat dipengaruhi agar tidak percaya Prof Nurdin sebagai bupati yang berhasil membangun, selebaran yang disebar oknum menyudutkannya itu cenderung menunjukkan lawan politiknya sangat khawatir dengan apa yang diraih selama ini di Bantaeng," ungkap dia.

Sehingga untuk bersaing dalam konteks tawaran program atau pembuktian keberhasilan mereka, tambah dia, mungkin akan kurang maksimal dalam membendung pencitraan positif Nurdin Abdullah dan pasangannya Andi Sudirman Sulaeman.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024