Makassar (Antaranews Sulsel) - PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) siap melakukan pembangunan jalan tol layang dalam kota Makassar untuk mengurai kepadatan kendaraan di ibu kota provinsi Sulawesi Selatan.

"Hari ini kita melakukan re-launching dan sudah siap untuk melakukan pembangunan fisik jalan tol layang dalam kota," ujar Direktur Utama PT BMN Anwar Toha di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, proyek pembangunan jalan tol layang sudah dimulai sejak akhir April 2018 dan saat ini pihak kontraktor yakni PT Wijaya Karya (Wika Beton) dan tim konsultan Nippon Koei-Indo sudah memasuki tahap persiapan.

Pihaknya setelah groundbreaking atau peletakan batu pertama di akhir tahun 2017 oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada waktu itu sudah memulai beberapa tahap persiapan pembangunan.

Beberapa diantara berbagai pengerjaan yang dilakukan seperti pembersihan lokasi, penebangan ponon, pekerjaan palebaran jalan (detour), dan juga pemasangan Median Concrete Barrier (MCB) yang di mulai di area Tol BMN.

"Sejak `groundbreaking` akhir tahun lalu itu kita sudah mulai melakukan berbagai pekerjaan. Dan sekarang di bulan Mei ini kita akan mulai melakukan pembangunan fisiknya," katanya.

Anwar menambahkan, dalam pelaksanaan pembangunan ini, pihaknya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terkait dalam hal ini pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, berbagai pihak pemilik utilitas, dan seluruh masyarakat Makassar untuk dapat mendukung pengerjaan proyek agar dapat berjalan sesuai rencana.

"Sampai saat ini, pihak kontraktor telah melakukan serangkaian kegiatan menuju pembangunan proyek yang di mulai di area tol BMN seperti melakukan penebangan pohon di depan Barawaja dan gedung keuangan, serta pengerjaan pelebaran jalan di area pintu keluar tol BMN," ujarnya.

Diketahui, sedikitnya, ada 16 jenis pekerjaan yang masuk dalam tahap konstruksi diantaranya pekerjaan tanah, galian struktur, drainase, sub grade, sub base, perkerasan, struktur beton, pekerjaan baja struktural, dan elektrikal.

Agar Tol Layang Makassar dapat berfungsi efektif dalam mengurai kemacetan, pengembang mendesain "off ramp dan on ramp" (jalur naik dan turun) bagi pengguna jalan di tiga titik.

Pengendara nantinya dapat naik dan turun di Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin. Kendaraan dari arah Sultan Alauddin dapat melewati tol layang langsung ke bandara tanpa melewati jalur utama AP Pettarani.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024