Mamuju (Antaranews Sulsel) - Kepolisian Daerah Sulawesi Barat dan seluruh jajaran kepolisian di tingkat kabupaten (Polres) akan melakukan partoli mengamankan rumah kosong yang ditinggal pemiliknya saat melakukan mudik Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Empat potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama, yaitu kerawanan ketahanan pangan, kerawanan kelancaran keamanan arus mudik dan arus balik, serta pencurian rumah kosong dan begal, sehingga rumah kosong yang ditinggal pemiliknya akan dilakukan partroli," kata Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharuddin Djafar, pada apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, kerawanan lainnya menyangkut bencana alam serta mewaspadai kerawanan gangguan ancaman terorisme.

Menurut dia, Operasi Ketupat dalam rangka menyambut Idul Fitri merupakan operasi kepolisian terpusat tahun 2018 diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polda selama 18 hari, yakni mulai tanggal 7 sampai 24 Juni 2018.

Operasi ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemerintah Daerah, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.

Kapolda mengatakan, di Provinsi Sulbar disiagakan sekitar 1.618 personel gabungan pengamanan Idul Fitri terdiri sebanyak 667 orang personel Polda Sulbar dan 951 orang berasal dari berbagai instansi terkait termasuk personel TNI.

Wakil Gubernur Sulbar, Enny Angraeni Anwar mengatakan, rumah kosong yang ditinggal pemiliknya harap didata untuk dipantau dan diamankan guna mencegah terjadinya aksi kejahatan yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat di daerah itu.

Ia mengimbau masyarakat yang akan mudik lebaran untuk melaporkan apabila akan meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong jelang lebaran, sehingga memudahkan pemantauan rumah kosong itu oleh aparat kepolisian yang ditugaskan menjaganya.

"Pemerintah tidak akan ragu lagi dengan keamanan dan Insya Allah kita akan dapat menangani segala permasalahan selama libur lebaran ini, bagi yang sedang mudik diharapkan harus berhati-hati selama waktu mudik karena jalan trans Sulawesi adalah jalan rawan dengan panjangnya hari libur jadi harus menjaga keamanan, yang tidak terlupakan keamanan dalam rumah tangga kita sendiri, jadi yang meninggalkan rumah harus menitipkan rumahnya kepada tetangga-tetangganya," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024