Jakarta (Antaranews) - Piala Dunia 2018 segera bergulir dalam hitungan hari ke depan. Kick off perdana akan dimulai pada tanggal 14 Juni yang mempertemukan tuan rumah Rusia dengan wakil dari Asia, Arab Saudi.

         Selanjutnya, puluhan pertandingan akan digelar secara maraton hingga mencapai puncaknya babak final yang akan menentukan kampiun baru sepak bola dunia pada tanggal 15 Juli 2018.  
    Rusia dan Arab Saudi merupakan dua tim yang menghuni Grup A bersama dengan wakil dari Afrika, Mesir, serta Uruguay sebagai wakil dari Amerika Selatan. Dari hasil undian grup FIFA ini, dapat dikatakan bahwa semua tim di Grup A ini memilki kans yang sama untuk lolos ke babak selanjutnya.

         Saat membuka kompetisi, tentunya tuan rumah Rusia membawa misi memetik tiga angka penuh tatkala menghadapi wakil Asia yang berjuluk "Elang Hijau" di hadapan para pendukungnya di Stadion Luzhniki, Moscow.

         Sebagai tuan rumah, harapan rakyat dan tentunya Presiden Vladimir Putin, sangat besar untuk menang, minimal lolos ke babak penyisihan grup. "Rusia harus jadi tuan rumah yang kuat," kata pelatih Timnas Rusia Stanislav Cherchesov.

         Meski tidak didukung pemain-pemain bintang berbakat, Rusia di bawah asuhan manajer Stanislav Chercesov ini dinilai sebagai tim yang cukup seimbang mulai dari lini depan, tengah, hingga pemain bertahannya. Pemain-pemain Rusia ini kebanyakan hanya bermain di liga domestik, nyaris tidak ada anggotanya yang aktif di klub sepak bola papan atas Eropa.

         Harapan besar tim negara "Beruang Merah" Rusia untuk lolos ke babak kedua disandarkan di pundak kapten sekaligus penjaga gawang mereka, Igor Akinfeev, yang sampai sekarang masih menjadi tulang punggung CSKA Moskow, gelandang kreatif Alan Dzagoev dan pemain muda berbakat berusia 22 tahun Aleksandr Golovin, yang disebut-sebut menjadi incaran tim-tim besar Eropa, seperti Barcelona dan Arsenal.

         Sementara itu, tim Arab Saudi yang bakal menjadi lawan pertama Rusia di laga perdana hajatan akbar Piala Dunia 2018, di atas kertas merupakan tim yang paling lemah di Grup A meskipun dalam rilis terbaru peringkat FIFA, Arab Saudi masih terpaut dua peringkat di atas Rusia. Arab Saudi bercokol di posisi 63, sementara Rusia berada di peringkat 65 FIFA.

         Sebagaimana Rusia, pemain-pemain Arab Saudi berasal dari liga lokal. Pemain bintang yang mereka miliki adalah Mohammad Al-Sahlawi, penyerang dari klub Al-Nassr. Striker itu berhasil menjadi top skor dengan total 16 gol di fase kualifikasi.

         Untuk tingkat Asia, Arab Saudi yang saat ini dibesut Juan Antonio Pizzi memang merupakan salah satu tim terkuat yang dibuktikan lewat debut mereka di Piala Dunia pada tahun 1994. Selanjutnya, empat kali secara beruntun selalu hadir di pentas Piala Dunia hingga 2006. Hanya pada dua gelaran Piala Dunia terakhir. yakni pada tahun 2010 di Afrika Selatan dan pada tahun 2014 di Brasil, mereka gagal berpartisipasi.

         Kendati sukses melangkah ke Rusia, kualitas Arab Saudi yang sesungguhnya tercermin dari hasil lima laga uji coba terakhir. Mereka hanya mampu menang melawan Jamaika dan Latvia, sementara saat menantang Ghana, Portugal, dan Bulgaria, tim berjuluk "The Green Falcons" ini tidak mampu mencetak gol satu pun. Dengan modalitas ala kadarnya ini, banyak pihak memperkirakan Arab Saudi hanya akan menjadi juru kunci di Grup A Piala Dunia 2018.

    
Mesir dan Uruguay
    Pertandingan kedua Grup A yang digelar sehari kemudian pada tanggal 15 Juni akan menyajikan duel Mesir dan Uruguay. Dari daftar peringkat terakhir FIFA, Uruguay menempati urutan teratas dari semua tim yang menghuni Grup A, yakni di posisi ke-21, sementara Mesir di peringkat 31.

         Kendati bukan lagi sebagai debutan di Piala Dunia, kehadiran Mesir sebagai salah satu wakil Benua Afrika ini tetap menghebohkan. Kehadiran Mesir di pentas Piala Dunia 2018 menandai kebangkitan setelah absen selama 28 tahun. Dalam laga penyisihan di babak kualifikasi, mereka menjadi juara grup setelah hanya sekali kalah saat melawan Uganda dari total enam laga, di antaranya menundukkan Ghana dan Republik Kongo.

         Sebelumnya, Mesir telah mengikuti putaran final Piala Dunia sebanyak dua kali, yakni saat mengawali debut mereka pada tahun 1934 dan pada tahun 1990.

         Secara materi, tim berjuluk "The Pharaoh" ini bermodalkan lini depan mematikan dengan sosok fenomenal Mohamed Salah sebagai striker andalannya. Performa spektakuler Salah bersama Liverpool, pengukuhan sebagai top skor Premier League Inggris musim 2017/2018 serta penobatannya sebagai pemain terbaik versi Professional Footballers' Association (PFA) tahun 2018, tentunya tak boleh dianggap sepele siapa pun calon lawan Mesir.

         Hingga sejauh ini, Salah telah bermain 56 kali serta menyumbangkan 32 gol untuk Mesir dan berdasarkan catatan FIFA terungkap bahwa sang "bomber" berhasil mencetak 71 persen dari total gol Mesir di babak kualifikasi Piala Dunia 2018.

         Pada sisi lain, Uruguay yang lolos ke Rusia dengan status sebagai runner-up pada putaran kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol, dapat disebut sebagai tim dengan materi sekaligus tradisi paling meyakinkan di pentas Piala Dunia, khususnya untuk sesama tim di Grup A.

         Hal ini dikarenakan tim berjuluk "La Celeste" tersebut merupakan satu-satunya negara yang pernah menjadi juara dunia sebanyak dua kali, yakni pada tahun 1930 dan 1950. Memang sejak tahun itu terjadi pasang surut prestasi Uruguay dan capaian terbaik  terakhir mereka adalah melangkah ke semifinal dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Sementara itu, pada putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil, Uruguay hanya mampu menembus hingga babak 16 besar.

         Berbekal titel dua kali juara, Uruguay optimistis mereka bisa mengulang lagi sejarah lamanya tersebut. Di Rusia, materi pemain yang dimiliki tim besutan manajer legendaris Oscar Tabarez tersebut cukup mumpuni dengan salah satu pemain kuncinya adalah Luiz Alberto Suarez Daaz atau yang lebih dikenal dengan Luiz Suarez, striker Bercelona yang disegani pemain-pemain bertahan dari tim mana pun.

         Tidak hanya Suarez, Tabarez juga akan mempertajam lini depan timya dengan kehadiran striker lainnya yang tidak kalah mematikan, Edinson Cavani. Serangan-serangan tajam Suarez dan Cavani ini akan ditopang dari lini tengah oleh sejumlah pemain muda, yakni Bentancur dan Lucas Torreira, serta sisi pertahanan yang dikawal bek tengah berfisik prima, Diego Godin, dan penjaga gawang berbakat Fernando Muslera.

         Di atas kertas, dengan hasil undian yang menempatkannya pada grup yang relatif mudah dan berperingkat FIFA jauh di bawahnya, Uruguay sangat diunggulkan dan diprediksi menjuarai Grup A. Sementara itu, di posisi runner-up, persaingan ketat bakal terjadi di antara Rusia, Mesir, dan Arab Saudi.

         Sebagai tuan rumah, Rusia mendapat keuntungan tersendiri berupa dukungan moral untuk para pemainnya sehingga bisa memperbesar peluangnya lolos ke babak berikutnya.

         Namun, Mesir dengan dukungan "the rising star" Mohamed Salah dan sejumlah pemain lain yang berpengalaman merumput di liga-liga Eropa berpotensi menjadi kuda hitam yang mampu menjegal langkah tuan rumah, atau bahkan Uruguay. Sementara Arab Saudi diperkirakan sulit melangkah ke babak selanjutnya dan hanya menjadi juru kunci Grup A.

Pewarta : Junaedi S.
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024