Makassar (Antaranews Susek) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Polisi Umar Septono memberikan apresiasi yang tinggi media massa di provinsi karena telah membantu aparat keamanan dalam menjaga kondusifitas selama tahapan pemilihan kepala daerah serentak.
"Di beberapa daerah itu suhu politiknya sangat tinggi, apalagi Makassar yang polemiknya hingga ke tingkat pengadilan," jelas Irjen Pol Umar Septono di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan selama enam bulan dirinya menjabat sebagai Kapolda di Sulawesi Selatan, ia sempat merasa khawatir dengan stigma orang-orang kasar di provinsi ini.
Namun, setelah dirinya banyak melakukan sosialisasi dan turun langsung bertemu dengan masyarakat luas, pendidikan berpolitik juga sudah semakin baik.
"Saya bersama dengan bapak Pangdam Mayjen TNI Agus Surya Bakti tidak berhenti turun ke masyarakat mendengar langsung apa harapannya serta memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga situasi tetap aman dan kondusif," tuturnya.
Umar mengaku rentetan potensi konflik di beberapa daerah sempat membuat dirinya mengeluarkan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga Sulsel tetap kondusif.
Ia mencontohkan potensi konflik di Pilkada Makassar yang berpolemik lama mulai dari tingkat Panwaslu, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) kemudian Mahkamah Agung hingga berakhirnya dengan pengguguran salah satu pasangan calon.
Potensi konflik lainnya di Pilkada Parepare yang juga berproses di ranah hukum dan Panwaslu. Namun dengan pemberitaan yang berimbang, informasi dari media massa tersebar ke masyarakat secara baik.
"Contoh di Pilkada Makassar, Pilkad Parepare dan pilkada lainnya. Ada beberapa daerah itu masuk zona merah, tapi itu tadi teman-teman media mampu menjadi penyejuk. Kami aparat kepolisian sangat terbantu dan semoga hingga berakhirnya pilkada ini semuanya tetap aman dan kondusif," ucapnya.
Sebelumnya, pada pilkada serentak ini, Sulsel akan menggelar pilkada di 12 kabupaten dan kota serta satu pemilihan gubernur dan wakil gubernur juga dilaksanakan.
Kabupaten dan kota yang menggelar pilkada serentak yakni, Kota Makassar, Kota Palopo, Kota Parepare, Kabupaten Bone, Enrekang, Pinrang, Sinjai, Bantaeng, Wajo, Luwu, Sidrap, dan Kabupaten Jeneponto serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.
"Di beberapa daerah itu suhu politiknya sangat tinggi, apalagi Makassar yang polemiknya hingga ke tingkat pengadilan," jelas Irjen Pol Umar Septono di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan selama enam bulan dirinya menjabat sebagai Kapolda di Sulawesi Selatan, ia sempat merasa khawatir dengan stigma orang-orang kasar di provinsi ini.
Namun, setelah dirinya banyak melakukan sosialisasi dan turun langsung bertemu dengan masyarakat luas, pendidikan berpolitik juga sudah semakin baik.
"Saya bersama dengan bapak Pangdam Mayjen TNI Agus Surya Bakti tidak berhenti turun ke masyarakat mendengar langsung apa harapannya serta memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga situasi tetap aman dan kondusif," tuturnya.
Umar mengaku rentetan potensi konflik di beberapa daerah sempat membuat dirinya mengeluarkan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga Sulsel tetap kondusif.
Ia mencontohkan potensi konflik di Pilkada Makassar yang berpolemik lama mulai dari tingkat Panwaslu, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) kemudian Mahkamah Agung hingga berakhirnya dengan pengguguran salah satu pasangan calon.
Potensi konflik lainnya di Pilkada Parepare yang juga berproses di ranah hukum dan Panwaslu. Namun dengan pemberitaan yang berimbang, informasi dari media massa tersebar ke masyarakat secara baik.
"Contoh di Pilkada Makassar, Pilkad Parepare dan pilkada lainnya. Ada beberapa daerah itu masuk zona merah, tapi itu tadi teman-teman media mampu menjadi penyejuk. Kami aparat kepolisian sangat terbantu dan semoga hingga berakhirnya pilkada ini semuanya tetap aman dan kondusif," ucapnya.
Sebelumnya, pada pilkada serentak ini, Sulsel akan menggelar pilkada di 12 kabupaten dan kota serta satu pemilihan gubernur dan wakil gubernur juga dilaksanakan.
Kabupaten dan kota yang menggelar pilkada serentak yakni, Kota Makassar, Kota Palopo, Kota Parepare, Kabupaten Bone, Enrekang, Pinrang, Sinjai, Bantaeng, Wajo, Luwu, Sidrap, dan Kabupaten Jeneponto serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.