Mamuju (Antaranews Sulsel) - Pihak otoritas Pelabuhan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan langkah antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang pada puncak arus balik Idul Fitri 2018.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Mamuju Agus Melsih, Jumat mengatakan, puncak arus balik diprediksi berlangsung pada Sabtu (23/6) atau Minggu (24/6).

"Kami telah melakukan langkah antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang pada puncak arus balik yang diperkirakan berlangsung pada Sabtu (23/6) atau Minggu (24/6)," kata Agus.

Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang pada puncak arus balik kata Agus, yakni dengan melakukan kebijakan skala prioritas terhadap muatan kapal feri.

Skala prioritas itu lanjut Agus, yakni dengan membatasi muatan kapal sesuai jenisnya.

"JIka terjadi lonjakan penumpang maka tentu yang diprioritaskan adalah orang, kemudian muatan curah seperti sayur-saruyan, ikan dan makanan yang mudah rusak. Muatan ternak seperti kambing dan sapi atau bahan makanan yang tidak mudah rusak akan ditunda. Tetapi, tentu juga melihat kondisi," ucapnya.

"Kami juga tidak akan memberi toleransi terkait kapasitas kapal. Jadi, tidak boleh lebih dari 239 orang tetapi jika angkutannya kurang maka tentu bisa ditambahkan penumpang atau kapal feri bisa mengakut lebih 239 orang, sesuai ambang batas yang diperbolehkan," jelas Agus.

Otoritas Pelabuhan Mamuju lanjut Agus menambah satu unit kapal feri pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2018.

"Pada hari biasa, hanya ada satu unit kapal feri dengan rute pelayaran Mamuju-Balikpapan dan pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri.

"Pada hari biasa, pelayanan kapal feri dengan rute pelayaran Mamuju-Balikpapan dan sebaliknya, hanya satu kali pelayaran dalam dua hari yang dilayani satu kapal feri namun pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri pelayaran setiap hari oleh dua armada, yakni KM Mandala Nusantara dan KM Laskar Pelangi," kata Agus.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024