Makassar (Antaranews Sulsel) - Persatuan Tinju Amatir Indonesia Sulawesi Selatan menetapkan enam atlet mengikuti Kejuaraan Internasional Kapolri Cup II di Lapangan Koni Sario, Manado, Sulawesi Utara, pada 4-9 Juli 2018.

"Keenam petinju di antaranya Sahariani turun di kelas 48 kilogram (kg), Wahyuni (52 kg), dan Marhayati (54 kg) masing-masing di kelas elite woman. Sementara tiga petinju putra turun di kelas elite man yakni John Holyfiel Latuheru (46 kg), Budi Gunawan (52 kg), dan Sugito kelas (56 kg)," kata Ketua Pertina Sulsel, Adi Rasyid Ali di Makassar, Senin.

Ia menjelaskan, kejuaraan internasional itu sekaligus dimanfaatkan sebagai ajang untuk menambah jam bertanding bagi para atlet Sulsel. Apalagi keenam atlet yang diturunkan merupakan atlet-atlet muda yang masih minim pengalaman bertanding pada event internasional.

"Kami harus realistis karena lawan-lawan yang akan dihadapi adalah petinju dari 11 negara yang akan turun di Asian Games 2018, termasuk ada delapan atlet pelatnas Indonesia," jelasnya.

Karena itu, dirinya mengaku tidak membebani target apa-apa bagi para atlet Sulsel. Ia berharap event ini bisa jadi tempat belajar bagi petinju Sulsel dengan petinju-petinju luar yang persiapanya jauh lebih matang jelang menghadapi Asian Games 2018.

Namun demikian, Wakil Ketua DPRD Makassar ini berharap petinju Sulsel bisa berprestasi dan tidak hanya sekadar ikut meramaikan saja.

Pada kejuaraan yang sama tahun lalu di Jambi, petinju Sulsel yang baru pertama kali turun di kejuarnas,?Blasius Kuruop meraih medali perak. Di final kelas 64 kg putra tersebut, ia kalah angka dari petinju Jawa barat, Michael Manopo.

Sementara dua atlet lainnya, satu putra dan satu putri gagal meraih prestasi.

Meski gagal meraih medali emas, namun pria yang akrab disapa ARA itu tetap bangga dengan hasil yang diraih atlet binannya itu. Apalagi di Kejurnas ini Blasius baru merasakan bertanding di kelas 64 kg.

Dirinya juga menyebut petinju Sulsel saat ini cukup banyak. Tapi panitia pelaksana membatasi setiap kelas hanya bisa diikuti satu atlet dari satu daerah.

"Karena itu kami harus selektif. Karena negara-negara dan daerah lain juga menurunkan atlet terbaiknya," ujarnya.

Namun ARA mengakui akan memprioritaskan atlet yang masuk dalam Sulsel Prima untuk persiapan mengikuti Pra PON dan PON XX 2020 di Papua.

"Atlet yang kami siapkan ikut Pra PON tentu harus jadi prioritas. Mereka harus punya jam terbang yang banyak. Event ini juga sekaligus jadi ajang untuk mengukur kemampuan atlet Sulsel di level internasional sekaligus mengintip kekuatan lawan dari daerah lain," sebutnya.

Komisi Bimtek Pertina Sulsel, Firmanto Muis yang mendampingi para atlet mengaku optimis atlet binaanya bisa meraih hasil maksimal.

"Kapolri Cup ini bukan hanya akan diikuti petinju Indonesia tetapi juga diikuti petinju dari negara lain. Kami masih buta dengan kekuatan mereka. Tapi saya optimistis bisa mendapat hasil maksimal," kata Wakil Ketua Pertina Sulsel Johni Muis.

Kejuaraan yang menyediakan total hadiah Rp266 juta itu akan?mempertandingkan kelas 46 kg hingga kelas 75 kg untuk putra. Sementara kelas putri akan dipertandingkan kelas 48 kg hingga kelas 64 kg.

Kejuaraan ini juga menjadi ajang tryout bagi petinju Pelatnas Asian Games, karena diikuti petinju-petinju dari negara-negara asia yang akan ikut bertanding di Asian Games nantinya.

Beberapa negara yang akan ikut di antaranya Australia, Jepang, Yordania, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, China Taipei, dan Vietnam. Pada kejuaraan ini akan mempertandingkan 8 kelas putra dan 6 kelas putri.

Tim Pelatnas Tinju Asean Games yang saat ini sedang mengikuti Pelatnas di Manado Sulawesi Utara juga ikut di kejuaraan ini. Mereka adalah Ingatan Ilahi kelas 49 kg, Jekri Riwu kelas 60 kg, Gregorius, kelas 64 kg, dan Saputra Samada kelas 69 kg.

Sementara untuk tim putri adalah Aldriani Beatricx Suguro di kelas 51 kg, Ainun Azisah kelas 51 kg, Christina Warwam Jembav, kelas 57 kg, dan Huswatun Hasana kelas 60 kg.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024