Makassar (Antaranews Sulsel) - Karamnya Kapal Motor (KM) Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan ikut menghanyutkan uang tunai senilai Rp30 miliar saat akan diseberangkan ke Kabupaten Kepulauan Selayar.
"Benar ada uang yang ikut dalam pelayaran kapal feri menuju Kabupaten kepulauan Selayar yang tenggelam itu," ujar Kepala Divisi Treasury BPD Sulsel Irmayanti Sultan di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan uang sebanyak Rp30 miliar yang diangkut melalui mobil boks dengan mendapat pengawalan dua orang polisi, satu orang sekuriti, satu orang pegawai BPD Sulsel serta sopir.
Irma menyatakan jika uang Rp30 miliar yang juga ikut karam rencananya akan digunakan untuk membayar gaji dan tunjangan lainnya bagi para aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Kepulauan Selayar.
"Uang itu untuk digunakan oleh teman-teman pegawai Pemkab Selayar. Uangnya untuk membayarkan gaji pegawai dan lain-lain," katanya.
Menurut Irma kejadian yang terjadi di perairan Selayar itu baru diketahuinya beberapa jam kemudian karena tidak adanya sambungan layanan telepon di tengah lautan sehingga informasinya lambat diterimanya.
Dia menerangkan kabar tenggelamnya uang Rp30 miliar tersebut juga diketahuinya setelah polisi dan pegawai yang ikut dalam pengawalan pengiriman uang itu memberikan kabar setelah dievakuasi oleh tim SAR.
Sebelumnya, pejabat Humas Pemkab Kepulauan Selayar Patta Tulen mengatakan sebanyak empat korban meninggal dunia akibat Kapal Motor Lestari Maju tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.
"Hingga saat ini ada empat korban meninggal, dua laki-laki, satu perempuan, dan satu anak-anak. Para korban kini sementara masih dalam proses evakuasi. Sebagian besar penumpang tidak tahu berenang dan tidak kebagian pelampung," kata dia saat dikonfirmasi Antara.
Dia mengatakan semua fasilitas di Kota Benteng, Selayar dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban KM Lestari Maju dengan menempuh jarak sekitar 40 kilomter ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, KM Lestari Maju yang mengangkut penumpang 139 orang sesuai jumlah manifes itu, tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan karena kerusakan mesin.
Kapal itu mengalami masalah sekitar pukul 13.40 Wita, berupa kerusakan mesin di lambung kiri. Akibarnya, air masuk dek lantai bawah.
Dia mengatakan kondisi cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan laut itu.
Kapal Motor Lestari Maju yang sudah hampir mencapai Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar sekitar setengah jam kemudian itu nahas di dekat sebuah pulau dan pantai di Desa Bungayya, Kecamatan Bonto Matene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba, Sulsel, saat ini tim gabungan dari BPBD Sulsel, SAR, Polair, dan Pemda Kabupaten Bulukumba dan Kepulauan Selayar tengah melakukan evakuasi penumpang yang terapung-apung di laut lepas dan sebagian disinyalir tenggelam karena tidak mendapatkan pelampung.
Kapal itu memiliki kapasitas angkut 250 penumpang dan 40 mobil. Data manifes kapal feri itu tercatat 120 penumpang turun di Pelabuhan Bira dan 139 orang penumpang naik kapal menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar.
"Benar ada uang yang ikut dalam pelayaran kapal feri menuju Kabupaten kepulauan Selayar yang tenggelam itu," ujar Kepala Divisi Treasury BPD Sulsel Irmayanti Sultan di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan uang sebanyak Rp30 miliar yang diangkut melalui mobil boks dengan mendapat pengawalan dua orang polisi, satu orang sekuriti, satu orang pegawai BPD Sulsel serta sopir.
Irma menyatakan jika uang Rp30 miliar yang juga ikut karam rencananya akan digunakan untuk membayar gaji dan tunjangan lainnya bagi para aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Kepulauan Selayar.
"Uang itu untuk digunakan oleh teman-teman pegawai Pemkab Selayar. Uangnya untuk membayarkan gaji pegawai dan lain-lain," katanya.
Menurut Irma kejadian yang terjadi di perairan Selayar itu baru diketahuinya beberapa jam kemudian karena tidak adanya sambungan layanan telepon di tengah lautan sehingga informasinya lambat diterimanya.
Dia menerangkan kabar tenggelamnya uang Rp30 miliar tersebut juga diketahuinya setelah polisi dan pegawai yang ikut dalam pengawalan pengiriman uang itu memberikan kabar setelah dievakuasi oleh tim SAR.
Sebelumnya, pejabat Humas Pemkab Kepulauan Selayar Patta Tulen mengatakan sebanyak empat korban meninggal dunia akibat Kapal Motor Lestari Maju tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.
"Hingga saat ini ada empat korban meninggal, dua laki-laki, satu perempuan, dan satu anak-anak. Para korban kini sementara masih dalam proses evakuasi. Sebagian besar penumpang tidak tahu berenang dan tidak kebagian pelampung," kata dia saat dikonfirmasi Antara.
Dia mengatakan semua fasilitas di Kota Benteng, Selayar dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban KM Lestari Maju dengan menempuh jarak sekitar 40 kilomter ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, KM Lestari Maju yang mengangkut penumpang 139 orang sesuai jumlah manifes itu, tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan karena kerusakan mesin.
Kapal itu mengalami masalah sekitar pukul 13.40 Wita, berupa kerusakan mesin di lambung kiri. Akibarnya, air masuk dek lantai bawah.
Dia mengatakan kondisi cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan laut itu.
Kapal Motor Lestari Maju yang sudah hampir mencapai Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar sekitar setengah jam kemudian itu nahas di dekat sebuah pulau dan pantai di Desa Bungayya, Kecamatan Bonto Matene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba, Sulsel, saat ini tim gabungan dari BPBD Sulsel, SAR, Polair, dan Pemda Kabupaten Bulukumba dan Kepulauan Selayar tengah melakukan evakuasi penumpang yang terapung-apung di laut lepas dan sebagian disinyalir tenggelam karena tidak mendapatkan pelampung.
Kapal itu memiliki kapasitas angkut 250 penumpang dan 40 mobil. Data manifes kapal feri itu tercatat 120 penumpang turun di Pelabuhan Bira dan 139 orang penumpang naik kapal menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar.