Mamuju (Antaranews Sulswl) - Sekitar 3.809 orang penderita penyakit tuberculosis (TBC) ?di Provinsi Sulawesi Barat, belum mendapatkan pelayanan kesehatan, berupa pengobatan medis.

"Jumlah penderita TBC yang didata di seluruh kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat mencapai 5.726 orang, itu berdasarkan hasil survey prevalensi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI dan FKUI," kata Pengelola Program TBC Dinkes Provinsi Provinsi Sulbar, Harsalim, S,Kep di Mamuju, Rabu.

?Ia mengatakan, dari jumlah penderita TBC tersebut, hanya sebanyak 1.917 orang, atau sekitar 33 persen yang telah mendapatkan pengobatan medis.

"Sementara sekitar 3.809 orang yang diduga mendarita TBC dan menyebarkan penyakitnya ke masyarakat, belum dilakukan pengobatan," katanya.

?Menurut dia, pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan mengubah strategi penemuan TBC yang sebelumnya pasif dengan promosi yang aktif menjadi aktif intensif dan masif serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

 Ia mengatakan, salah satu upaya intensif yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat adalah dengan melatih kader kader desa tentang penyakit TBC dengan harapan bisa menjadi penyuluh, pengawas serta penghubung antara masyarakat desa dengan Fasilitas Kesehatan agar penderita dapat tertangani medis.

"Desa-desa ini kemudian dinamakan menjadi Desa Sadar TBC, program Desa Sadar TBC telah dimulai pada tahun 2017 dan telah terbentuk sebanyak 28 Desa, tahun ini direncanakan akan ?dibentuk lagi sebanyak 24 desa. Ke depan diharapkan ?seluruh desa utamanya desa desa yang jauh dari falilitas kesehatan dan menjadi kantong TBC memiliki kader telatih TBC dan menjadi Desa Sadar TBC," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024