Makassar (Antaranews Sulsel) - Direktur Utama PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Derian Sakmiwata mengakui membutuhkan daya listrik sebesar 118 juta volt ampere (VA) untuk pembangunan smelter tahap pertama di wilayah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Pembangunan smelter tahap pertama ini dijadwalkan rampung pada 2020 dan untuk membangun smelter itu dari semua komponennya itu yang utama adalah listrik," kata Derian disela-sela penandatanganan MoU dengan General Manager PT PLN Wilayah Sulselrabar di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, dengan beroperasinya perusahaan yang dipimpinnya itu kelak mampu memproduksi sekitar 5 juta metrik ton per tahun dengan kadar 20 - 35 persen fero nikel.

Mengenai optimisme produksi perusahaan yang memproduksi sama dengan bahan baku perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) seperti PT Vale ataupun Penanaman Modal Nasional (PNM) seperti PT Antam, dia mengatakan, tidak bisa dibandingkan dengan perusahaan yang sudah lebih awal berproduksi.

Kendati demikian, pihaknya optimistis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah itu sebagai miltiplier effect. Apalagi pemerintah mengharuskan para pengusaha turut menggairahkan perekonomian dalam negeri.

Sementara terkait PT CNI yang berkedudukan di Kabupaten Kolaka, Sultra merupakan pelanggan Premium Platinum PLN terbesar di Indonesia bagian Timur dengan daya 118 Juta VA, Derian mengaku sangat bersyukur.

Alasan dia, karena dengan menjadi pelanggan Premium Patinum PLN maka pelanggan memperoleh prioritas yang mendapat jaminan kontinuitas pasokan listrik secara terus menerus tanpa padam. Selain itu pelanggan premium akan mendapat kompensasi apabila mengalami padam diluar rencana.

"Karena itu, kami sangat bersyukur pihak PLN Sulselrabar siap menyuplai daya listrik pada kami untuk membantu mendorong pergerakan ekonomi di Sultra," katanya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024