Makassar (Antaranews Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mencatat aset perbankan Sulawesi Selatan menembus angka Rp136,23 triliun per Mei 2018.

"Industri perbankan tumbuh positif dengan total aset Sulsel posisi Mei 2018 meningkat 0,38 persen secara year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp136,23 triliun," ujar Kepala OJK 6 Sulampua Zulmi di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan aset perbankan sebanyak Rp136,23 triliun itu terdiri dari Rp133,72 triliun untuk aset Bank Umum dan Rp2,51 triliun pada aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Zulmi menyatakan kegiatan aset perbankan itu terdiri dari jenis aset perbankan konvensional Rp128,93 triliun dan aset perbankan syariah Rp7,29 triliun.

Pada fungsi intermediasi bank umum atau Loan to Deposit Ratio (LDR) tetap terjaga dengan LDR yang meningkat di atas 130 persen dan tingkat risiko kredit bermasalah di level yang aman 4,48 persen.

"Untuk LDR tetap terjaga pada angka 130,29 persen, apalagi ditunjang dengan tingkat risiko kredit bermasalah yang berada di level aman pada angka 4,48 persen," katanya.

Zulmi mengungkapkan pertumbuhan aset perbankan jika dibandingkan pada posisi April 2018 tercatat sebesar Rp135,96 triliun.

Selain aset perbankan, industri BPR pada Mei 2018 juga tumbuh jauh lebih tinggi dibanding bank umum yakni dengan aset BPR tumbuh 11,30 persen secara yoy menjadi Rp2,51 triliun.

"Pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan aset bank umum yang hanya 0,38 persen dengan nominal mencapai Rp133,72 triliun," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024