Makassar (Antaranews Sulsel) - Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) merupakan unsur kekuatan di wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) yang ditempatkan di desa dan kelurahan diharapkan menjadi benteng terdepan mencegah penyebaran paham radikalisme.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada ribuan anggota Babinsa wilayah Kodam XIV Hasanuddin di Balai Prajurit Jenderal Jusuf, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Presiden menyakini penyebaran ajaran radikalisme bisa diminimalisir apabila anggota Babinsa bekerja dengan "job diskripsi" masing-masing sesuai diberikan kepadanya untuk dilaksanakan.

Selain itu, Babinsa bertugas di desa maupun di kelurahan menjadi sangat penting. Jokowi pun mengingatkan agar sekali menemukan hal mencurigakan cepat laporkan, jangan sampai terjadi risiko disaat masalah itu membesar.

"Saya minta ibaratnya jarum jatuh harus ditahu di mana letaknya, apakah jatuh di jerami, sungai, atau sawah, itu harus diketahui, karena sangat penting sekali. Jangan sampai ada orang masuk, tapi sama sekali tidak diketahui, tahu-tahu sudah membuat kegiatan," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebet.

Melihat kejadian di Poso, Sulawesi Tengah, lanjut Jokowi, orang asing (Cina) masuk, sedikit demi sedikit, satu persatu datang dan bergabung, belakangan malah membuat kegiatan ilegal.

"Inilah tugas kalian, memang kecil terlihat seperti itu, tapi kalau sudah besar masalahnya bagaimana. Cepat dilapor, sehingga bisa diselesaikan cepat. Jangan sampai kayak teroris, menyelesaikan sulit. Jangan sampai itu terjadi di negara kita. Tapi saya yakin kalau Babinsa bekerja dengan tupoksinya, semua akan aman," tuturnya.

Untuk manajemen teritorial di desa, menurut Kepala Negara, ada masalah diselesaikan segera. Sedangkan kemampuan pengenalan wilayah Babinsa juga harus detail, wilayah desanya, pencegahan konflik sosial, ekonomi, politik, budaya dan lainnya.

 "Berinteraksilah dengan masyarakat melalui pendekatan dengan bahasanya enak. Saya berharap penanganan dalam lingkup desa pendekatan yang benar, tidak usah refresif tapi lunak menyelesaikan masalah. Rakyat melihat itu, apapun disampaikan akan dilaksanakan, karena mereka sudah percaya," tutur mantan Wali Kota Solo itu.

Penyelesaian masalah dengan cara baik, kata dia, rakyat semakin percaya, dan ini bisa menjadi kekuatan besar yang mampu menghadapi ancaman yang datang. Bahkan Babinsa merupakan tulang punggung menciptakan ketahanan di wilayah desa maupun kelurahannya.

"Kepercayaan publik terhadap TNI saat ini berada paling puncak sekarang ini bersama presiden dan KPK. Saya berharap jangan sampai kepercayaan dibuat keliru sehingga kepercayaan itu hilang. Mencari kepercayaan itu tidak bisa dinilai dengan uang, maka harus dijaga betul," ujar Jokowi dan mendapat tepukan tangan dari hadirin.

Pada kesempatan itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga memberikan pengarahan kepada Babinsa yang hadir ditempat itu. Dilaporkan sebanyak 2.000 Babinsa dari jumlah total 3.800 Babinsa ditempatkan di 367 kelurahan dan desa hadir untuk mengikuti pengarahan. Empat Babinsa berpestasi juga dihadirkan dihadapan presiden.

"Ada beberapa anggota Babinsa yang didatangakan khusus menggunakan pesawat Hercules karena tempat bertugasnya di daerah terluar dan perbatasan. Dihadrikan pula empat sosok Babinsa yang mempunyai prestasi membantu masyarakat selama ini," papar Hadi.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024