Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Kesehatan Kota Makassar target 100 persen anak-anak yang berdomisili di ibu kota provinsi Sulawesi Selatan ini mendapatkan imunisasi vaksin Measless Rubella (MR) selama sebulan penuh, yakni 1-31 Agustus.

"Target kami itu 100 persen anak-anak di Makassar mendapatkan vaksin MR ini dan semuanya sudah ditanggung oleh pemerintah alias gratis," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Hadarati Razak di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan target 100 persen vaksin MR kepada anak-anak ini mulai yang berusia sembilan tahun hingga 15 tahun. Pelayanannya tersebar diseluruh pos pelayanan kesehatan.

Dokter Hadarati menyatakan dalam pemberian vaksin ini telah menjalin kerja sama dengan semua pihak diantaranya Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar agar pemberian vaksin berjalan maksimal.

"Semua pos pelayanan kesehatan, mulai dari pos pelayanan terpadu (Posyandu), pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), rumah sakit dan sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP," katanya.

Ia menerangkan sasaran dari pemberian vaksin MR adalah anak-anak mulai balita berusia sembilan bulan hingga umur 15 tahun agar semua anak bebas dari penyakit campak.

Hadarati menjelaskan kampanye MR Indonesia dengan memperkenalkan vaksin MR yang mengandung antigen yaitu Measles dan Rubella. Vaksin MR ini akan menggantikan vaksin measles atau campak sebelumnya.

"Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular disebabkan oleh virus dengan masa inkubasi rata-rata 8-13 hari, gejala penyakit campak adalah demam, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk atau pilek dan konjungtivitis," katanya.?

?Menurut dia, penyakit campak bisa berakibat fatal apabila terjadi komplikasi, misalnya diare berat, radang paru (pneumonia), radang otak (encephalitis), kebutaan bahkan kematian sehingga perlu dilaksanakan pencegahan melalui kampanye MR dan pemberian vaksin.

"Pemberian vaksin ini akan serentak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Pulau Jawa karena sudah lebih awal melakukannya," ucap dr Hadarati Razak.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024