Makassar (Antaranews Sulsel) - Nilai bisnis dalam jaringan (daring) atau "online" di Indonesia mencapai 12 miliar dolar AS seiring dengan tingginya pengguna internet yang tercatat 93,4 juta orang.

"Besarnya nilai itu Indonesia berpeluang besar menjadi kekuatan ekonomi baru dunia di tahun 2020 nanti," kata Direktur E-Business Kominfo Azhar Hasyim pada talkshow `Kopiwriting` yang digelar JNE dan Kompasiana di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, di Indonesia sendiri salah satu provinsi yang terus mengalami pertumbuhan ekonominya adalah Sulawesi Selatan dan pada 2016 provinsi ini telah mengalami pertumbuhan sebesar 7,2 persen, termasuk nilai bisnis online itu signifikan disumbangkan dari Kota Makassar, yakni sebesar 5,4 persen.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.

Tingginya pengguna intermet di Indonesia tidak saja sebagai wadah komunikasi dan mencari informasi, tetapi sebagai bisnis online.

Menelaah hal itu, lanjut Azhar, potensi bisnis online, baik online shop, marketplace, maupun e-commerce di Indonesia sudah tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.

Sementara itu Head of Marketing Communication Division JNE Mayland Hendar Prasetyo mengatakan menjawab tantangan dan perkembangan bisnis on line itu, pihaknya memiliki kapabilitas dalam bidang jasa kiriman dengan dukungan lebih dari 40.000 karyawan, 7.000 armada, serta lebih dari 6.000 titik layanan yang dimilikinya di seluruh Indonesia.

"Lebih dari 150 lokasi JNE telah terhubungkan dengan sistem komunikasi on-line, dikawal oleh sistem dan akses situs informasi yang efektif serta efisien bagi konsumen dalam upaya mengetahui status

terkini pengiriman paket atau dokumen," katanya.

Kegiatan "KOPIWRITING" turut menghadirkan Branch Manager JNE Makassar Andrey Laogi serta Owner BAYE bisnis on line Devina Dewilarasati.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024