Makassar (Antaranews Sulsel) - Radio Republik Indonesia (RRI) bersama Universitas Hasanuddin menggelar dialog kebangsaan bertema "Bangga Indonesia" di gedung Iptek Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Dialog yang?diikuti seratusan mahasiswa ini merupakan salah satu rangkaian acara Konser Kebangsaan yang dilaksanakan pihak RRI yang digelar di kota Makassar pada Sabtu, (11/8)," kata Waki Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas Prof Dr drg A Arsunan, MKes di Makassar.

Bagi Unhas , tema dialog ini memang sesuai komitmen kampus yang terus?berupaya mendidik dan membentuk karakter mahasiswa menjadi generasi teladan sehingga Unhas menjadi role model bagi generasi milenial.

"Salah satu langkah konkret yang dilakukan dalam menyambut mahasiswa baru adalah menyiapkan kegiatan Balance (basic learning skill, character, dan creativity) yang berbasis pengembangan skill, karakter, dan kreativitas. Balance dapat menunjang mahasiswa menjadi bangga dengan Indonesia,"katanya.

"Malah, tahun ini akan dicoba suatu `grand design` pembentukan karakter. Dimana adik-adik mahasiswa akan dibina dari awal sampai sarjana. Materi-materi pembinaan karakter ini terkait dengan pembinaan etika, moral, bagaimana berbangsa dan bernegara yang baik. Sehingga kedepan generasi muda bisa mengisi hari-harinya untuk menjaga keutuhan republik ini,"jelasnya.

Arsunan menambahkan, tantangan generasi mileneal kedepan tidak mudah. Universitas ?perlu melakukan pendampingan pada mereka agar senantiasa berpikir positif dan optimis menghadapi tantangan dan masa depan.

"Merebut kemerdekaan memang susah. Tapi mempertahankan kemerdekaan jauh lebih susah. Saya pikir hal itu perlu disadari oleh adik-adik mahasiswa," lanjut dia.

Sementara Walikota Makassar Ramdhan Pomanto yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan aset termahal Indonesia sebagaimana ungkapan presiden adalah persatuan. Kebanggaan meng-Indonesia mesti diletakkan dalam konteks persatuan dalam perbedaan. Kebanggaan berbanggsa dan bernegara harus memberikan sumbangsih bagi kemajuan Indonesia.

"Maka apa yang kami lakukan, tingkat kemiskinan di Kota Makassar jauh lebih rendah yang memberi kontribusi besar bagi negeri ini menurunkan ?kemiskinan dua digit yang hari ini sudah 9,8 persen. Dalam sejarah, Indonesia tidak pernah menembus satu digit dalam kemiskinan, dan inilah kebanggaa kita," sebutnya.

"Menyangkut economic growth kita, kontribusi kota Makassar pada 2007-20018 adalah 8,2 persen. ?Karena melebihi pertumbuhan nasional maka kita bangga ber-Indonesia dengan kontribusi Makassar 8,2 persen dalam ekonomi," tambah dia.

Direktur RRI Muhammad Rohanuddin menyatakan kepulauan Indonesia sangat indah. Walaupun nusantara ini dipisahkan oleh lautan dari satu pulau ke pulau lainnya, namun juga dipersatukan oleh lautan. Hal itu mesti membuat kita bangga dengan Indonesia. Negeri yang penuh dengan keanekaragaman.

"Walaupun di sana sini kita jatuh bangun. Apalagi dengan situasi politik saat ini. Namun Radio Republik Indonesia yang merupakan lembaga penyiaran publik tidak boleh menciptakan kegaduhan. Karena itu, jurnalisme damai yang digunakan merupakan jurnalisme yang penting untuk dilalui Indonesia,? kata Rohanuddin selaku pimpinan utama RRI di Jakarta.

Acara diskusi ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan manajemen RRI, di antaranya Direktur Program dan Produksi Soleman Yusuf, Direktur SDM Nurhanuddin, Kepala RRI Jakarta Sumarlina, dan beberapa jajaran pimpinan RRI yang berkedudukan di kota Makassar.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024