Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menjamin keamanan vaksin Measles Rubella yang kampanye imunisasinya tengah berlangsung hingga September mendatang.

"Kementerian Kesehatan menjamin keamanan vaksin ini, demikian juga United Nations Children`s Fund (Unicef), dan World Health Organization (WHO), keduanya menjamin keamanan vaksin ini, karena telah melalui penelitian dan sudah uji coba yang cukup panjang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Bachtiar di Makassar, Selasa.

Terkait dengan kasus kematian seorang anak di Kabupaten Takalar yang dikaitkan dengan pemberian Vaksin MR, ia mengatakan berdasarkan informasi dari dokter spesialis anak, kematian tersebut bukan karena vaksin.

"Untuk sementara dikategorikan akibat demam berdarah, karena terjadi pendarahan, trombositnya turun, kemudian demam turun, biasanya terjadi pendarahan, dan vaksin tidak ada kaitannya dengan pendarahan," jelasnya.

Ia mengatakan pada awal pencanangan vaksinasi tersebut, dari tanggal 1 sampai 3 Agustus, Sulsel mampu meraih ranking satu pemberian vaksi secara nasional.

Namun, karena ada masalah dengan Majelis Ulama Indonesia terkait dengan kehalalan vaksin tersebut yang masih dipertanyakan, posisi Sulsel sempat turun di urutan 7.

Menurut Bachtiar, hingga saat ini masih ada tiga daerah yang masih menunda pemberian vaksin, yaitu Kabupaten Gowa, Kabupaten Barru, dan Kota Palopo.

Oleh karena itu, pihaknya akan mendekati ketiga kabupaten/kota tersebut, dan Penjabat Gubernur Sulsel telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh bupati/wali kota se-Sulsel untuk menyukseskan program itu.

"Jadi bukan keamanannya, tapi yang dipersoalkan adalah sertifikat halalnya, Sulsel adalah daerah yang sangat religius, sehingga kami sangat paham itu, dan kami melakukan pendekatan persuasif sambil kami menunggu keputusan akhir dari MUI Pusat," kata dia.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024