Mamuju (Antaranews Sulsel) - Kepala Polda Sulawesi Barat Brigjen Polisi Baharuddin Djafar meminta masyarakat menghindari tindakan saling mencaci dan memfitnah dalam rangka menyukseskan Pemilu 2019 di daerah itu.
"Pesta demokrasi yang akan digelar untuk memilih pemimpin di Pemilu 2019 hendaknya tidak menjadikan bangsa ini menghalalkan segala cara untuk memburu kekuasaan dan menggiring orang secara tidak sadar menjadi mengesampingkan perintah agama," katanya saat bertindak sebagai khatib shalat Idul Adha 1439 Hijriah di anjungan Pantai Manakarra Kabupaten Mamuju di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan sebagai hal yang celaka dan merugi jika pemilihan pemimpin membuat masyarakat yang berbeda-beda pilihan kemudian saling bermusuhan dan mengesampingkan perintah agama.
Pada kesempatan itu, ia mengajak umat Islam di daerah setempat pada peringatan Idul Adha, menjadi pelopor upaya-upaya membangun kesejahteraan bersama.
Masyarakat, kata dia, harus mengedepankan sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa, negara, dan agama, demi kemajuan pembangunan.
Ia juga mengajak masyarakat, terutama umat Islam di daerah itu, berbuat kebaikan, saling menghargai, dan memakmurkan masjid.
"Pengorbanan kita saat ini tidaklah seperti Nabi Ibrahim yang diuji untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Tapi pengorbanan kita di bangsa ini adalah menyerahkan dan mendidik anak-anak itu untuk berada pada agama yang benar, yakni agama yang membawa `rahmatan lilalamin` (rahmat bagi semua, red.)," katanya.
Ia mengingatkan tentang pentingnya generasi muda bangsa memperoleh pendidikan yang baik, hafal Al Quran, menjadi pendakwah agama, dan beramal saleh.
"Kedepankan ulama, ulama pewaris para nabi, amanah ulama adalah keputusan demi kemaslahatan umat, dan marilah kita berbuat kebaikan yang tidak habisnya," katanya.
Ia juga berharap kepada umat Islam di daerah itu untuk membuat Hari Raya Kurban sebagai kesempatan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Perbedaan, ujar dia, bukan pembatas toleransi, namun mendorong berkembangnya semangat saling menghargai antarumat beragama.
Shalat Idul Adha 1439 Hijriah di Mamuju dipusatkan di anjungan Pantai Manakarra diikuti puluhan ribu umat Muslim dalam suasana khidmat dan cuaca cerah.
"Pesta demokrasi yang akan digelar untuk memilih pemimpin di Pemilu 2019 hendaknya tidak menjadikan bangsa ini menghalalkan segala cara untuk memburu kekuasaan dan menggiring orang secara tidak sadar menjadi mengesampingkan perintah agama," katanya saat bertindak sebagai khatib shalat Idul Adha 1439 Hijriah di anjungan Pantai Manakarra Kabupaten Mamuju di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan sebagai hal yang celaka dan merugi jika pemilihan pemimpin membuat masyarakat yang berbeda-beda pilihan kemudian saling bermusuhan dan mengesampingkan perintah agama.
Pada kesempatan itu, ia mengajak umat Islam di daerah setempat pada peringatan Idul Adha, menjadi pelopor upaya-upaya membangun kesejahteraan bersama.
Masyarakat, kata dia, harus mengedepankan sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa, negara, dan agama, demi kemajuan pembangunan.
Ia juga mengajak masyarakat, terutama umat Islam di daerah itu, berbuat kebaikan, saling menghargai, dan memakmurkan masjid.
"Pengorbanan kita saat ini tidaklah seperti Nabi Ibrahim yang diuji untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Tapi pengorbanan kita di bangsa ini adalah menyerahkan dan mendidik anak-anak itu untuk berada pada agama yang benar, yakni agama yang membawa `rahmatan lilalamin` (rahmat bagi semua, red.)," katanya.
Ia mengingatkan tentang pentingnya generasi muda bangsa memperoleh pendidikan yang baik, hafal Al Quran, menjadi pendakwah agama, dan beramal saleh.
"Kedepankan ulama, ulama pewaris para nabi, amanah ulama adalah keputusan demi kemaslahatan umat, dan marilah kita berbuat kebaikan yang tidak habisnya," katanya.
Ia juga berharap kepada umat Islam di daerah itu untuk membuat Hari Raya Kurban sebagai kesempatan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Perbedaan, ujar dia, bukan pembatas toleransi, namun mendorong berkembangnya semangat saling menghargai antarumat beragama.
Shalat Idul Adha 1439 Hijriah di Mamuju dipusatkan di anjungan Pantai Manakarra diikuti puluhan ribu umat Muslim dalam suasana khidmat dan cuaca cerah.