Makassar (Antaranews Sulsel) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Soni Sumarsono mendorong "rebranding" atau perubahan citra gerakan kepanduan Pramuka agar kontekstual dengan perubahan zaman.
     
"Setiap zaman memberikan karakter kepanduan yang berbeda, maka ketika saat ini kita memasuki fase industri 4.0 atau era digital, harus ada respon untuk menjawab tantangan zaman ini, ini yang namanya 'rebranding' Pramuka," kata Soni usai menghadiri Apel Besar Gerakan Pramuka ke-57 Kwartir Daerah Sulsel di Kabupaten Pangkep, Selasa.
     
Menurut Soni, Pramuka adalah sebuah organisasi kepanduan untuk melatih pemimpin yang ada sejak zaman Soekarno. Namun seiring perubahan zaman, gerakan Pramuka perlu merespon dengan ikut melakukan perubahan.
     
"'Rebranding' ini perlu dirumuskan dalam rapat-rapat kerja gerakan Pramuka," tambahnya.
     
Selama bertahun-tahun, kata dia, gerakan Pramuka identik dengan kegiatan-kegiatan alam seperti tali-temali, morse, dan lintas alam. Menurut Soni, perlu diselipkan aktivitas di belakang komputer.
     
"Misalnya, pertandingan dengan menggunakan teknologi informasi, dan lomba menciptakan aplikasi," ucapnya.
   
Sebelumnya dalam pidato seragam Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Daud yang dibacakan oleh Soni Sumarsono pada Apel Besar tersebut, juga disinggung mengenai pentingnya "rebranding" gerakan Pramuka.
     
"Rebranding" ini dianggap penting untuk menarik generasi muda calon pemimpin bangsa menjadi anggota gerakan ini. 
     
"Pramuka baru harus keren, gembira, asyik, dan menyenangkan. Ini menjadi tantangan bagi para pembina untuk terus berinovasi," kata Soni.
     
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Kwarda Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang juga mantan Gubernur Sulsel dua periode.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024